Archive for Juni, 2009

dulu…DIMATAku

imagesDulu….Aku tak mengenal dirimu

Dulu….Aku tak pernah peduli padamu

Dulu….Tak pernah terbersit tuk “bergaul” denganmu

Kini…..Aku merasa ingin “berkenalan” denganmu

Kini…..Aku hanya diberitahu tentang kejayaanmu

Kini…..Aku hanya tahu dirimu pernah ada

Kini…..Aku ingin sedikit peduli padamu

Kini…..Aku masih menunggu kepastian darimu

Kini…..Aku sudah mulai hilang kesabaran, karena….

Esok….Aku harus pergi jauh meninggalkanmu

Esok….Tak ada lagi romantisme antara kita

Esok….Takkan lagi kita berjumpa dan bergumul mesra

Esok….Aku takkan peduli lagi padamu

Esok….Aku ‘kan temukan tambatan hati yang lain

Esok….Aku hanya akan berkata, “Aku tak pernah mengenal apalagi bergaul dengan ‘ENGKAU’…………”

Leave a comment »

Mau Pensiun Kapan? Pensiun Bahagia ato Susah?

pensiun

Masa pensiun adalah sebuah masa yang dinanti tapi kadang juga bisa menjadi masa yang sangat tidak dinanti. Di nanti bagi setiap orang yang sudah jenuh dengan dunia kerja serta bosan dengan agenda rutinitas dan sangat tidak di nanti bagi orang yang masih haus dengan jabatan dan meniti jenjang karir. Tapi apa mau di kata, masa pensiun pasti akan tiba sebagaimana masa tua yang tidak bisa ditunda.

Beragam cara yang akan ditempuh oleh seseorang dalam mengisi dan menikmati masa pensiun mereka. Ada yang ingin hidup kembali ke desa dan menikmati pemandangan sebagaimana waktu kecil dulu, ada yang ingin merawat cucu saja, ada yang ingin membeli villa di daerah pegunungan, ada yang ingin menambah aktifitas ibadah kepada Allah swt, ada yang berhura-hura karena saking banyaknya uang yang terkumpul dan bingung untuk menghabiskannya (naudzubillah), dan ada yang ingin membuka usaha seperti toko, mendirikan home industri, mendirikan peternakan dan jenis usaha lainnya.
Mengapa memilih usaha ternak?
Usaha ternak memang identik dengan tempat yang terpisah (terisolasi) dengan manusia artinya tempat tersebut bukanlah tempat yang bising atau ramai. Sehingga cocok bagi orang yang semula hidup di tengah-tengah kota kemudian ‘pindah’ ke tempat yang sepi dan nyaman. Meskipun rumah pemilik tidak menjadi satu bagian dengan kandang ternak akan tetapi aktifitas pemilik ternak kebanyakan dilokasi peternakan. Pertanyaan kami; apakah yang anda rasakan apabila ketika mengunjungi peternakan sapi perah anda kemudian disuguhi oleh pegawai anda segelas susu yang baru saja diperah dari sapi perah anda? Atau bagaimana perasaan anda ketika mancing ikan di kolam samping kandang ayam anda, setelah dapat kemudian dibakar dan makan siang di sana? Dan beragam perasaan lain yang tidak mungkin kami sampaikan di sini.

Alasan lain adalah untuk memulai usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar. Sebagaimana yang telah di lakukan salah seorang yang telah membeli bibit ternak dari kami di atas, anda bisa memulainya dari sekarang dan tidak perlu menunggu masa pensiun. Anda bisa memulai dari jumlah kecil-kecilan dengan cara menitipkan ternak ke orang lain seperti sanak kerabat atau orang lainnya. Ini artinya juga anda telah menciptakan sebuah lapangan usaha baru bagi mereka. Setelah masa pensiun tiba dan kita memperoleh uang pensiun maka uang tersebut kita pakai untuk membuat kandang. Ternak yang semula dipelihara pada orang lain kita pindahkan ke kandang kita kemudian kita kelola peternakan tersebut secara mandiri.

Bagaimana untuk memulainya?
Memang untuk memulai usaha baru tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh keberanian dan kebulatan tekad dari diri kita. Untuk anda yang masih bingung cara memulai usaha ini, berikut adalah langkah-langkah yang bisa anda tempuh :
1. Tentukan usaha yang akan di pilih
2. Konsultasikan dengan ahlinya
3. Tentukan sikap dan pilihan
4. Rencanakan anggaran dan program usaha
5. Mulailah dari sekarang

TENTUKAN
Buanglah rasa kekhawatiran akan kegagalan usaha dan sebaliknya kobarkan semangat akan keberhasilan. Sentrallternak.com

profeed depan

Saya Pensiun dengan PROFEED Bersama Ben Berkah……Anda?

VIVA wirausahawan ternak

Comments (1) »

Sendiri Bukan Pilihan Bijak

entesoldieMasih ingat pelajaran PMP atau PPKN sewaktu SMP tentang Homo Homini Socius yaitu manusia sebagai makluk social. Makhluk ciptaanNya yang tidak bisa hidup sendiri dengan kondisi apapun juga…… Banyak orang yang beranggapan mampu survive sendiri tetapi berakhir tragis bahkan mengenaskan. Bayangkan Anda hidup sendiri diplanet bumi ini…? (may be…) Bisa dipastikan sang waktu akan selalu memburu…ditemani sang maut…

Sebelumnya kita lihat periode kehidupan manusia secara makro utntuk membuktikan “socius”. Kehidupan manusia secara umum dikelompokkan menjadi tiga yaitu

Periode anak-anak mencakup kehidupan untuk belajar dan mengetahui apa yang ada di Bumi ini hingga dia berajak dewasa. Periode kehidupan yang menyenangkan bahkan terkenang hingga ajal menjelang

Periode produktif. Masa untuk berjuang atas hidup dan kehidupan.. kurang lebih periode umur 18 – 45 tahun. Keberadaannya sebagai manusia banyak diperankan pada periode ini. Manusia bekerja, menikah dan mempunyai anak.

Pensiun. Waktu untuk berhenti dan menikmati jerih payah dan sekaligus sebagai penantian. Masa yang banyak diisi dengan ibadah dengan tulus

Dipastikan tak ada satu manusiapun yang mampu melewati semua tahapan itu sendiri. Negeri Indonesia sekarang ini banyak di isi oleh komponen produktif. Mereka dengan giat bekerja menafkahi keluarga dan anak mereka……. Tetapi ada yang perlu mendapat perhatian yaitu anggota kelompok produktif yang belum berproduksi (dalam artian sebenarnya).

Mereka masih terlilit masalah pasangan, dengan siapa akan menikah?? Pertanyaan sederhana yang membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab. Frustasi kala ”deadline” terlewati (yang konon usia 30) banyak diantara mereka yang akhirnya men ”down grade” pasangan idaman.

Tujuannya hanyalah sekedar menikah.

Bijaksanakah keputusan ini..? yang pasti tidak salah Karena mereka beralasan bahwa sendiri bukanlah pilihan bijak untuk mengarungi hidup.

Leave a comment »

Berarti Tanpamu

hti
Hati-hati ku jagamu
Aku takkan rela kau menangis
Terpaku dalam sedih nan perih
Insan terkasih pujaan hati

Cahyamu bangkitkan diri
Indah menyatu pesona jiwa
Namun….hatimu telah pergi
Tinggalkan setia pada janji
Akankah merana sepi

Mengharap keadilan illahi
Ungkap takdir suci

Comments (2) »