Archive for April, 2016

BIBIT KAMBING PERAH UNGGUL,SUDAH DISEBAR

aspekpin3

Baturaden, 30 April 2016 menjadi tonggak awal langkah nyata pemerintah dalam mendukung dan mengembangkan sektor usaha peternakan kambing perah. Pada saat yang sama ditanda tangani kesepakatan kerjasama antara BBPTUHPT Baturraden dan ASPEKPIN (Asosiasi Peternak Kambing Perah Indonesia) mengenai pengembangan pembibitan kambing perah di Indonesia. Sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Balai Bp Sugiono beberapa waktu lalu terkait komitmen pemerintah dalam mendukung sektor kambing perah.

(Bibit Unggul Kambing Perah, MEnjawab Kebutuhan Nasional)

Langkah ini diharapkan dapat menjadi pembuka didengarnya aspirasi dari usaha ternak ruminan kecil oleh pemerintah. Tanpa ada unsur kecemburuan  dengan komoditas sapi perah yang sudah demikian berkembang, peternak kambing perah mengharapkan adanya perhatian yang berlanjut dari pemerintah. Walaupun jadwal sempat tertunda karena belum adanya peraturan pemerintah yang memayungi penyebaran bibit kambing perah ini akhirnya dapat terlaksana. Besaran harga jual pejantan bibit unggul kambing perah dari BBPTUHPT cukup terjangkau bagi peternak.

Aspekpin sebagai wadah peternak kambing perah nasional senantiasa komitmen untuk terus mendampingi dan bersama dengan peternak kambing. Komitmen pemerintah dengan menyebarkan secara perdana pejantan bibit kambing perah unggul, diapresiasi dengan positif. Penyebaran awal adalah 10 ekor calon pejantan unggul saanen yang di distribusikan ke beberapa DPD ASPEKPIN dan nantinya diharapakan dapar bergiliran antar anggota, yaitu Jateng-DIY, Jatim, Jabar, DKI, Banten. Hal ini sesuai dengan apa yang telah diusulkan dan disampaikan oleh ASPEKPIN beberapa saat lalu terkait posisi kambing perah nasional.

(Hindari Inbreed, Perbaiki Genetik….menjadi usulan ASPEKPIN)

Semoga program ini dapat berkelanjutan  dan total kambing yang disebar semakin banyak. Program penyebaran  bibit kambing perah unggul ini diharapkan menambah semangat dan kekuatan peternak kambing perah nasional dalam menghadapi MEA.

Leave a comment »

MOMEN TEPAT, MEMBELI PAKAN

Sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditunda dalam usaha ternak. Pengaruhnya dalam keberhasilan usaha sangat signifikan. Pakan memang kita penuhi persiapan lahan maupun gudang pakan sendiri, namun ada kalanya tidak bisa disupport sepenuhnya.

Langkah membeli bahan pakan dan atau pakan jadi akhirnya menjadi pilihan. Kebutuhan pemenuhan ternak dan target usaha menjadi alasan utama.

Sebenarnya kapan sih waktu yang pas dan tepat ??? Tentunya aspek ekonomis menjadi perhatian.
1. Saat bahan tersebut melimpah
Bahan yang ada saat panen raya biasanya lebih murah.Misal ketergantungan pemakaian bekatul harus disiasati dengan membeli agak banyakbsaat panen raya.

2. Saat musim panas
Beberapa komoditas baha yang perlu pengeringan biasanya saat musim panas harganya lebih murah, contoh onggok

3. Saat ombak laut bersahabat
Bahan yang terkait dengan transportasi antar pulau dengan kapal…misal bungkil sawit

4.Saat pabrik penghasil limbah melakukan aktivitas.
contoh.molases lebih.murah saat penggilingan tebu melakukan aktivitasnya

5. Orang lain belum menggunakan bahan tersebut
Bahan yang seperti ini cnderung gratis kalopun ada hanya ongkos orang yg meegangkut ato mengumpulkan contoh.limbah pasar

6.Saat ada penawaran lebih dari dua penjual
Ini dilakukan utk membandingkan harga dan pijakan tawar menawar

7. Saat pencapaian target mendekati akhir
Misall pada skema oenggemukan ….dibulan bulan akhir…cukup beralasan memasukkan bahan dengan kualitasntinggi

8. Saat kita meramu bahan dan memerlukan substitusi atau saat kita memerlukan bhn utk memperbaiki kualitas ransum kita

9.Saat kita mempunyai alat dan waktu untuk meningkatkan nilai ekonomisnya

Menyediakan bahan pakan maupun pakan sebelum ternak membutuhkan merupakan sebuah perencanaan  menuju keberhasilan usaha ternak.

Leave a comment »

APAKAH MASIH UNTUNG?…BETERNAK DEGAN MEMBELI PAKAN

Jawabnya…bisa ya dan bisa juga bangkrutttt
Jujur saya sampaikan memang…kodrat awal pakan jenis ternak ini adalah rumput dan atau hijauan lain…..fakta yang benar adanya. Tetapi perlu ada evaluasi terhadap kualitas hijauan yang kita punyai. Kalo kurang ..mau tidak mau mencari dan atau membeli hijauan lain yang lebih berkualitas…..ada juga opsi membeli pakan konsentrat.

PAKAN ANTERLANTIF

Evaluasi pada pakan yang kita punya plus pakan membeli tadi dilakukan dengan
1. Seberapa tingkat implikasinya pada produksi
2. Adakah faktor teknis praktis yang meningkatkan efisiensi
3. Harga jual komoditas hasil ternak kita
contoh
tanpa pakan tambahan produksi susu kita 1 liter…setelah plus pakan membeli 1kg yg pakan berkualitas harga 3000. susu naek menjadi 1,5 liter.Apabila harga susu perliter 30 rb…maka dengan menambah 3rb…ada peningkatan pendapatan 15rb…masih untung
Kalo sebelumnya pengemukkan dg waktu 5 bln kemudian dengan pbbh sama bisa dicapai dalam 3bulan. CARI PAKAN YANG MENGUNTUNGKAN, BUKAN YANG PALING MURAH

Leave a comment »

DDGS,CGF,CGM (by product jagung)

ddgs cgf

Jagung (corn)…dalam pemanfaatannya tdk hanya food dan feed….sekarang sudah ke fuel. Rekor harga jagung baru saja terpecahkan pada tahun ini yang sempat menyentuh 6000-7000 per kg. Sebuah kondisi yang memerlukan kreativitas untuk substitusinya. Beberapa hasil samping pengolahan ini dapat menjadi pilihan.

Destillers Dried Grains with Solubles merupakan hasil samping dari industri ethanol. Bahan asal yang sering digunakan dari jagung dan gandum. Pemberian terbaik ketika diperlukan protein dengan pemberian hijauan kualitas rendah, dapat mensubsitusi sbm. Bagus juga ketika diperlukan sumber energi dalam pakan. Kandungan protein dikisaran 28-30 %. Pemakaian ddgs bisa sampai 20%.

Corn Gluten Feed adalah hasil sampingan dari wet milling process dalam pembuatan corn starch dan corn syrup. Kandungan protein 20 %. Kedua bahan ini cukup familiar dalam ransum ternak ruminansia. Sangat pas dipakai saat ransum kurang energi, protein dan serat. Ada satu bahan lagi CGM (corn gluten meal) yang lebih familiar pada unggas.

Leave a comment »