Archive for April, 2016

STRATEGI PEMBERIAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT

Keberhasilan suatu usaha peternakan sangat tergantung pada tata laksana pemeliharaan yang dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam tata laksana pemeliharaan ialah perkandangan, pemilihan bakalan, pemberian pakan, penjagaan kesehatan. Pakan yang dalam segitiga usaha peternakan memberikan pengaruh yang cukup besar. Jumlah pakan yang diberikan pada ternak tergantung pada tata laksana pemeliharaan, tujuan pemeliharaan dan kebutuhan ternak.

mulai

Konsumsi pakan ternak ditentukan adanya kandungan serat kasar dalam pakan, kandungan serat kasar yang terlalu tinggi dapat menurunkan konsumsi pakan. Pemberian pakan baik hijauan maupun konsentrat harus diatur dalam suatu teknik yang memberikan tingkat kecernaan ransum yang lebih tinggi. Pemberian hijauan yang hampir bersamaan waktunya dengan konsentrat dapat berkibat pada penurunan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum.

Pemberian hijauan dilakukan secara bertahap dan minimal 4 kali dalam sehari semalam. Cara pemberian hijauan pada ternak yang digemukkan sebaiknya dihindari pemberian yang sekaligus dalam jumlah banyak. Pengaturan waktu pemberian konsentrat dan hijauan berpengaruh terhadap proses fermentasi dalam rumen. Bahan pakan konsentrat sebaiknya diberikan terlebih dahulu kemudian baru pakan hijauan dengan maksud merangsang mikroorganisme rumen. Pemberian konsentrat sebaiknya dilakukan dalam selang waktu 2 jam atau lebih dari pemberian hijauan, dimaksudkan untuk meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum. (dari berbagai sumber dan Siregar : Penggemukaan Sapi Potong; Ransum Ternak ruminansia)

Leave a comment »

Body Condition Scoring

Body Conditioning Score (BCS) atau penilaian skor kondisi tubuh sekarang sudah menjadi alat atau sarana untuk mendeteksikemungkinan adanya ganggungan atau kelainan pada ternak terutama sapi. Apabila BCS hasil penilaian rendah sedangkan jumlah pakan yang diberikan relatif sama dengan lainnya artinya pakan diberikan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai maka perlu diwaspadai adanya gangguan penyakit.

Pengukuran BCS hendaknya dilakukan berkala untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari individu ternak yang dipelihara. Nilai ini nantinya sebagai salah satu acuan dalam pengaturan pemberian pakan. Apabila nilai rendah hendaknya perlu perlakuan khusus dalam pemberian pakannya.

Skala BCS yang umum diketahui dari nilai terendah 1,0 dan tertinggi 5,0. Ternak yang kondisinya sangat kurus dengan nilai BCS 1, sedangkan nilai BCS 5 menandakan ternak sangat gemuk. Nilai BCS yang ideal dikisaran angka 3. Penilaiannya harus memerlukan keahlian dalam menguasai titik-titik fokus bagian tubuh ternak/sapi secara baik. Latihan yang kontinyu dan teratur menjadikan pengamatan peka dalam menentukan berpa nilainya. Semakin sering melakukan penilaian maka semakin akurat penilaiannya.

bcs1

Nilai BCS 1, sapi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tonjolan tulang rusuk terlihat jelas
  • Terlihat tonjolan tulang-tulang pad abagian pundak, pinggang dan pantat
  • Legokan cukup tajam antara tulang pangkal ekor (hip bone) dan pin bones

bcs2

Nilai BCS 2, sapi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tulang rusuk dapat dirasakan jika diraba, namun tidak terlihat adanya penonjolan
  • Ujung dari iga berasa dan bagian atas dapat diraba dengan mudah
  • Sedikit penutupan jaringan lemak pada pangkal ekor

bcs3

Nilai BCS 3, sapi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak ada legokan sekitar pangkal ekor
  • Jaringan lemak dapat diraba dengan mudah pada seluruh bagian
  • Pelvis dapat diraba dengan sentuhan
  • Jaringan lemak yang melingkupi bagian permukaan tulang iga masih dapat diraba dengan sedikit tekanan sekitar daerah ini.

bcs4

Nilai BCS 4, sapi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Gumpalan lemak dapat dilihat disekitar pangkal ekor
  • Pelvis/pinggul dapat diraba dengan menekannya
  • Ujung iga sudah tidak dapat diraba lagi.

bcs5

Nilai BCS 5, sapi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Pangkal ekor tertutup oleh jaringan lemak yang teabl
  • Tulang pelvis/panggul tidak dapat diraba lagi walau ditekan
  • Ujung iga tertutup dengan jaringan lemak yang tebal.

(Sumber : leaflet BET Cipelang)

 

Leave a comment »

MANAJEMEN SEDERHANA TERNAK KAMBING

Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan pangan terutama kebutuhan protein hewani yang dipenuhi dengan produk berupa daging, susu dan telur. Peternakan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan karena adanya peningkatan kebutuhan pangan tiap tahun, serta kesadaran akan kebutuhan gizi keluarga.

silatnas9

Pemenuhan kebutuhan protein hewani haruslah didukung dengan peternakan yang benar. Landasan teori sebelum benar benar terjun praktek dalam usaha sangat diperlukan. Kebutuhan dan pengetahuan ilmu akan bertambah seiring dengan perjalanan usaha. Prinsip dalam menggali ilmu dan informasi dalam beternak hendaknya seperlunya saja dan segera aplikasikan kemudian setelah itu memperdalamnya dalam praktek. sumber informasi usaha beternak dapat diperoleh dari studi pustaka baik buku maupun online, berkunjung dan belajar kepada peternak senior yang berhasil. Analisa usaha hendaknya menjadi kerangka besar acuan usaha, jangan terlalu jeli dan detil menghitungnya karena terkadang dengan mengetahui angka dan realita tantangan yang dihadapkan dengan semangan usaha, terkadang menjadi penghambat langkah.

silatnas 2

Kambing sebagai ternak ruminansia kecil dapat diandalkan untuk membantu terpenuhinya kebutuhan daging dan susu. Memulai usaha peternakan kambing sudah seharusnya peternak memahami terlebih dahulu seputar kambing. Pengetahuan ini meliputi jenis kambing, manajemen pakan, manajemen pemeliharaan, manajemen reproduksi, perkandangan, pemasaran hasil ternak dan hal hal yang mendukung kelangsungan serta kelancaran usaha ternak kambing.

silatnas91

Usaha beternak kambing merupakan sebuah proses yang  membutuhkan semangat, energi dan ketangguhan. Komoditas yang dibudidaya adalah makhluk bernyawa, dimana terkadang hitungan diatas kertas tidak mulus dicapai. Berdasar dari berbagai pengalaman teman -teman peternak ialah ujian menjadi peternak pada dua (2) tahun awal usaha. Keuntungan tidak bisa diperoleh secara sekejap akan tetapi melewati proses dan tantangan, maka jangan buru-buru untung. Tidak rugi diawal saja sudah untung.

silatnas 3

Populasi banyak belum tentu menghasilkan keuntungan yang banyak juga yang pasti semakin banyak ternak yang dipelihara permasalahan yang dihadapi semakin banyak. Populasi banyak harus menyiapkan pakan yang banyak, waktu yang banyak, perhatian yang banyak. Manajemen peternakan turut memberikan andil dalam hal ini. Memulai usaha ternak kambing sebaiknya dimulai dari skala minimal yang bisa di”handle”. Langkah ini dipilih dengan alasan tingkat resiko yang dihadapi dan kemampuan kita untuk lebih mudah mempelajari tentang usaha yang sudah dipilih. Apabila kapasitas kita sebagai peternak sudah lebih memadai bisa ditingkatkan populasinya.

silatnas92

Agar tidak terjebak pada arus dan tren sesaat usaha, apalagi terjebak dalam “monkey games” hendaknya tujuan beternak sudah ditetapkan diawal. Apakah akan fokus pada kambing seni, kambing perah, kambing potong atau yang lain.

silatnas 4

Fokus usaha utama perlu ditentukan diawal apakah mau berusaha dikambing perah, kambing potong, pembibitan dan kambing seni. Setelah jenis usaha ternak kambing ditentukan selanjutnya perlu dipersiakan daya dukungnya seperti lokasi kandang, hijauan pakan, peralatan, transportasi dll. Populasi sedikit bisa dilaksanakan oleh kita langsung ataupun anggota keluarga, akan tetapi apabila populasinya sudah banyak hendaknya menggunakan tenaga kandang. Apabila aktivitas kandang dilakukan orang lain hendaknya tugas dan tanggung jawabnya disampaikan diawal dalam format job description dan alur kerjanya. Usaha ternak kambing yang sudah siap hendaknya segera dijalankan dengan evaluasi yang berkala.

silatnas93

Dunia usaha termasuk peternakan kambing tidak lepas dari persaingan. Langkah utama menghadapinya adalah dengan melakukan inovasi tiada henti disemua lini usaha. Inovasi pengolahan hasil susu, daging salah satunya. Dalam berinovasi diusahakan belum pernah dilakukan oleh peternak manapun. Jurusnya dengan Amati Tiru dan Modifikasi.

silatnas 5

Produk utama peternakan kambing adalah anakan, susu dan daging. Produk utama ini dengan kreatifitas lanjutan dapat menghasilkan produk turunan dengan nilai ekonomi yang jauh lebih besar. Produk utama pada kambing perah adalah susu segar, namun dapat dibuat produk turunan dengan pengolahan susu menjadi susu pasteurisasi, yogurt, kefir, masker dan sabun. Produk utama kambing potong adalah daging, namun dengan sedikit pengolahan dapat dibuat olahan sosis, masakan sate dll. Tekno edu farm juga salah satu turunannya dimana beternak dengan penghasilan saat ada kunjungan anak anak sekolah yang berkunjung dll.

silatnas94

Pakan seringkali menjadi momok dalam usaha peternakan, termasuk kambing domba.  Hijauan, baik rumput maupun dedaunan menjadi andalan utama akan tetapi perlu dievaluasi apakah kualitas dan kuantitasnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak. Tercukupi dalam hal ini kenyang perut sekaligus kenyang nutrisi. Apabila kurang hendaknya dilengkapi dengan menambah bahan lain, baik itu membeli maupun memanfaatkan potensi lingkungan. Pada pemilihan pakan perlu diperhatikan implikasinya terhadap produksi, aspek teknis pragmatis sehingga efisien serta komponen harga baik harga bahan maupun hasil ternak.

silatnas6

Salah satu parameter keberhasilan usaha ternak kambing adalah adanya anakan yang dihasilkan. Manajemen perkawinan menjadi kunci utama, dimana kita mengatur kapan waktu yang tepat untuk mengawinkan kambing. Aplikasi teknologi reproduksi dapat diterapkan dalam hal ini seperti gertak birahi dan inseminasi buatan. Semakin dekat jarak beranak maka semakin baik dalam usaha ternak kambing. Target yang dapat dicapai misalnya dalam dua tahun beranak tiga kali.

silatnas95

Dari hulu sampai hilir dalam usaha peternakan kambing haruslah diperhatikan, jangan terjebak pada salah satu sisi jika anda tidak mempunyai nilai tawar.  Walaupun kenyataanya semua lini tersebut anda lakukan sendiri akan tetapi pos-pos tersebut haruslah dalam kontrol penuh.

silatnas7

Berikut ini adalah contoh analisa usaha sederhana pada peternakan kambing perah dikandang Origin Dairy Farm Cilacap. Angka angka tersebut mengacu pada kondisi tahun 2012. (Review berdasarkan materi yang disampaikan Bp Nizar Baasyir Origin Dairy Farm Cilacap Pada Silatnas I Peternak Kambing Indonesia 15 Desember 2012 diTawangmangu)

Leave a comment »

Kambing Perah atau Kambing Yang Dapat Diperah

Exif_JPEG_420

contoh kambing perah

Susu merupakan bahan pangan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna membantu pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi sampai dewasa. Susu adalah salah satu produk peternakan yang diperoleh melalui proses pemerahan hewan ternak penghasil susu seperti sapi, domba, kambing dan kerbau. Ternak dengan produk utama susu dikelompokkan dalam ternak perah.

Peternakan ternak perah bertujuan utama untuk memenuhi kebutuhan akan air susu, disamping pemenuhan kebutuhan daging yang diperoleh dari sapi atau kambing yang telah diafkir. Salah satu peternakan ternak perah yang diusahakan di Indonesia adalah ternak kambing perah walaupun jenis peternakan ini masih kurang terkenal daripada ternak sapi perah.

Kambing merupakan ternak yang efektif dalam mengubah bahan pakan yang bermutu rendah menjadi produk yang bernilai tinggi. Menurut Blakely dan Bade (1994), kambing laktasi membutuhkan pakan berupa rumput/dedaunan/jerami bermutu bagus sebesar 1-1,5 kg dan konsentrat 0,25 kg dengan kadar protein 16% untuk tiap liter produksi susu. Tternak kambing dapat menghasilkan susu yang kandungan nutrisi yang lebih baik daripada susu sapi, selain itu kambing juga memiliki sistem reproduksi yang lebih efektif daripada sapi karena mereka mampu menghasilkan anak kembar dalam sekali kelahiran sehingga hasilnya dapat cepat dirasakan oleh peternakan.

Usaha budidaya kambing perah yang dilakukan di satu tempat tertentu secara berkesinambungan untuk menghasilkan susu dan produk lainnya. (Permen RI No. 64 Tahun 2014 tentang Pedoman budi daya kambing perah yang baik). Peternakan kambing yang sudah fokus untuk menghasilkan susu saat ini susu memilih jenis kambing yang memang sebagai penghasil susu. Paradigma kambing perah berbeda dengan kambing yang diperah. Semua ternak dengan kelenjar mamae, termasuk kambing bisa/dapat diperah. Kambing perah adalah memang jenis kambing penghasil susu dimana produksi susu dan lama bisa diperah sangat diandalkan, dalam hal ini kualitas dan kuantitas hasil susunya menjadi perhatian utama. Jenis-jenis kambing perah contohnya Saanen,Toggenburg, Alpine, Nubian, Etawa. Anda ingin berusaha di usaha kambing perah agar dipastikan jenis kambing memang jenis perah.Ingat memelihara banyak belum tentu menguntungkan
Memeliharan beberapa ekor dengan produksi optimal lebih baik dari pada memelihara banyak dengan produksi minimal.
Pilihlah kambing perah dengan benar..

 

Leave a comment »