Archive for April, 2016

Kunci Sukses Beternak

Harapan dalam beternak sudahlah pasti berhasil dan sukses. Arah, tujuan dan komoditas ternak perlu dipastikan sebelumnya. Misalkan pada sektor usaha ternak ruminansia kecil, perlu dipilih dahulu komoditas kambing atau domba. Selanjutnya diperdalam lagi arahnya apakah daging, susu, seni, edukasi atau anakan. Hal tersebut kemudian dibingkai dalam pasar yang dapat dijangkau dengan kekuatan jaringan kita. Setelah anda mengetahui posisi sebelum memulai beternak maka perlu diketahui kunci-kunci untuk sukses beternak.

 

Keinginan  dan kesungguhan untuk memelihara.

Usaha dibidang apapun harus dimulai dengan kesungguhan dalam diri yang kuat untuk menjalaninya. Pada beternak syarat ini penting karena objek yang digunakan untuk berusaha adalah komoditas yang hidup/bernyawa. Jadi begitu lalai akan segera mati dan tidak ada keuntungan. Dengan  bersungguh-sungguh maka ada jaminan untuk selalu tabah menghadapi setiap masalah.

Belajar selalu

Belajar akan lebih mempertajam pengalaman dan pengetahuan pelaku usaha ternak.  Belajar dapat dilakukan dengan memperhatikan keseharian dan pengalaman yang telah dilaluinya sendiri maupun dengan sharing pengetahuan mereka yang sudah berhasil. Bertanya kepada peternak sukses merupakan keharusan untuk menimba ilmu serta membina jaringan. Ini adalah jaminan kemajuan seorang peternak.

Keinginan untuk maju

Karakter yang jarang dimiliki peternak kita.Keinginan maju perlu ditumbuhkan dengan tidak mudah berbangga yang berlebih atas pencapaian.Mereka cenderung puas atas apa yang telah diperoleh. Apabila hal ini dilakukan maka dipastikan usahanya akan tumbuh dan berkembang.

ternak kambing

Sukses adalah pilihan

Dengan memadukan ketiganya sebelum memulai dan setiap saat…..maka usaha akan menghasilkan. Jiwa wirausaha yang baik tidak akan muncul tanpa ketiganya.

Leave a comment »

Growing Together…..Bersama Ben Berkah

 

benberkah.jpg

Masih ingat pelajaran PMP atau PPKN sewaktu SMP tentang Homo Homini Socius yaitu manusia sebagai makluk social. Makhluk ciptaanNya yang tidak bisa hidup sendiri dengan kondisi apapun juga…… Banyak orang yang beranggapan mampu survive sendiri tetapi berakhir tragis bahkan mengenaskan. Bayangkan Anda hidup sendiri diplanet bumi ini…? (may be…) Bisa dipastikan sang waktu akan selalu memburu…ditemani sang maut…

Dipastikan tak ada satu manusiapun yang mampu melewati semua tahapan itu sendiri. Negeri Indonesia sekarang ini banyak di isi oleh komponen produktif. Mereka dengan giat bekerja menafkahi keluarga dan anak mereka……. Tetapi ada yang perlu mendapat perhatian yaitu anggota kelompok produktif yang belum berproduksi .

Realita sosial diatas dapat dipergunakan sebagai salah satu analogi dalam realita usaha peternakan.  Jarang sekali seorang peternak yang sukses dalam semua bagian bidang usaha peternakan, walaupun idealisme semua peternak adalah penguasaan semua bidang hulu , hilir beserta faktor pendukungnya.

Sebelumnya kita lihat periode kehidupan manusia secara makro utntuk membuktikan “socius”.  Hal ini akan coba kita review dalam usaha peternakam. Kehidupan manusia secara umum dikelompokkan menjadi tiga yaitu

Periode anak-anak mencakup kehidupan untuk belajar dan mengetahui apa yang ada di Bumi ini hingga dia berajak dewasa. Periode kehidupan yang menyenangkan bahkan terkenang hingga ajal menjelang.

Periode awal minat untuk berusaha dibidang peternakan sampai dengan  tahun- tahun awal berjalannya usaha ternak.  Dimana masih banyak diwarnai kesenangan dalam usaha ternak dengan kehausan akan serapan ilmu praktis.  Banyak  hal kejadian yang akan terkenang, seperti pertama kali menyaksikan dan mendampingi ternak lahir dll.

Periode produktif. Masa untuk berjuang atas hidup dan kehidupan.. kurang lebih periode umur 18 – 45 tahun. Keberadaannya sebagai manusia banyak diperankan pada periode ini. Manusia bekerja, menikah dan mempunyai anak.

Pada usaha peternakan  periode ini adalah periode sebuah peternakan yang lewat dari masa ujian dua tahun awal. Biasanya periode dimulai diatas tahun ketiga hingga mulai munculnya diversifikasi usaha berbasis ternak.

Pensiun. Waktu untuk berhenti dan menikmati jerih payah dan sekaligus sebagai penantian. Masa yang banyak diisi dengan ibadah dengan tulus

Ternak bekerja untuk pemilik ternak, sebuah periode dimana peternak dapat menikmati jerih payah usaha ternaknya. Posisi dan lokasi peternak sudah relatif tidak menganggu aktivitas usahanya. Masa dimana sudah mentransfer ilmu kepada orang lain. Dalam usaha ternak sebenarnya kurang pas dikatakan pensiun selagi usaha masih berjalan kecuali usahanya dilikuidasi.

kerjasama.png

Dipastikan tak ada satu manusiapun atau satu peternakpun yang mampu melewati semua tahapan itu sendiri. Negeri Indonesia sekarang ini banyak di isi oleh komponen produktif. Kondisi perekonomian dunia dan regional saat ini menuntut untuk berproduksi. Mereka dengan giat bekerja menafkahi keluarga dan anak mereka……. Tetapi ada yang perlu mendapat perhatian yaitu anggota kelompok produktif yang belum berproduksi .

Mereka masih terlilit masalah, masalah  pakan, masalah bibit, masalah produksi, masalah pemasaran, masalah modal dan masalah masalah lain yang semakin  menguras energi apabila dihadapi sendiri. Sudah saatnya  rekan peternak saling bekerja sama dan bukan lagi sama sama kerja. Sudah saatnya  peternak bersatu dalam jaringan dengan spesialisasi masing masing. Sudah saatnya kita sadar kalau kita saling membutuhkan. Filosofi lidi yang terikat menjadi sapu; lebih kuat dan lebih bermanfaat perlu menjadi pertimbangan. Konsep berjama’ah dalam sholat dapat menjadi sebuah panduan dengan harapan bersama-sama menuju keberkahan……Bersama Ben Berkah (Bersama Biar Berkah)

Sendiri bukanlah pilihan bijak….Bijaksanakah keputusan ini..? yang pasti tidak salah Karena mereka beralasan bahwa sendiri bukanlah pilihan bijak untuk mengarungi hidup dan usaha peternakan.

Leave a comment »

Bahaya Plastik Bagi Ternak

Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain. Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang (wikipedia)

Plastik sangat familiar dalam keseharian di era ini karena sifatnya yang fleksibeL, ringan, mudah didapat dan praktis. Plastik umum digunakan sebagai bahan kemasan makanan dll. Plastik membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai secara alami. Bahan ini yang terbuang begitu saja dilingkungan apalagi yang bersinggungan dengan hewan ternak akan dianggap sebagai makanan. Banyak kasus hewan ternak yang memakan plastik akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

domba makan plastik

Ternak memakan plastik biasanya terjadi pada ternak yang digembalakan dipadang penggembalaan dan tidak terawat, digembalakan dilapangan atau dipadang rumput yang bersinggungan dengan aktivitas masyarakat umum. Plastik yang sebelumnya dipakai sebagai bungkus makanan, banyak yang menarik ternak untuk memakannya karena masih ada sisa makanannya. Namun kejadian ini bisa terjadi juga dari pakan konsentrat pabrikan yang kurang bagus dalam manajemen mutunya. Potongan tali rafia dari karung bahan pakan terkadang turut serta dalam pakan.

Plastik yang dominan dari polimer memiliki kekurangan seperti beberapa bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu bahan kemasan berupa bahan yang mengandung senyawa organis volatil, fenil isosianat dan banyak bahan lain yang berbahaya jika masuk ke dalam pencernaan menimbulkan diare, keracunan, muntaber. Penggunaan bahan yang melibatkan liqnin sulfonate dapat menyebabkan kanker.

domba makan plastik2

Plastik yang masuk kedalam perut ternak kemudian ternak tidak dapat memproses pakan karena saluran pencernaan tertutup atau terblokir plastik tersebut. Pada ternak ruminansia biasanya plastik tidak tercerna akan terkumpul dirumen namun apabila terpotong potong biasanya akan berlanjut ke usus dan menutup dinding usus. Akumulasi jumlah atau waktu dalam saluran cerna perlahan menyebabkan kelaparan, akhirnya lemas dan mati. Plastik mengandung bahan kimiawi atau bakteri patogen dalam jumlah banyak dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan sehingga menyebabkan kematian.

Hal ini dapat dihindari dengan menggembalakan ternak dipadang pengembalaan yang terawat dan terjaga, menyajikan pakan langsung dikandang dengan memperhatikan tiap bahan saat dicampur dan menggunakan pakan konsentrat pabrikan yang terjaga kualitasnya seperti Profeed produksi Bersama Ben Berkah.

Comments (2) »

Fermentasi Ruminansia

 

perut

Ternak rumiansia merupakan komoditas ternak yang istimewa dengan adanya rumen. Pada rumen berlangsung proses fermentasi inilah istimewanya ruminansia. Fermentasi dalam rumen banyak memberikan manfaat yaitu bakteri rumen dapat memanfaatkan senyawa NPN menjadi protein tubuh; mikrobia rumen dapat mendegradasi selulosa dan hemiselulosa yang tidak dapat dicerna oleh hewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi; produk fermentasi dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diabsorpsi; dapat menampung pakan dalam jumlah besar dan pakan dapat diubah menjadi partikel yang lebih kecil; bakteri dalam rumen dapat mensintesis vitamin B dan K.

Bakteri-bakteri yang bertanggung jawab dalam proses fermentasi membentuk asetat, propionat, butirat, CO2 dan H2. Spesies bakteri metanogenik akan menggunakan CO2, H2 dan format untuk membentuk gas metana. Beberapa spesies memproduksi amonia dan asam lemak terbang berantai cabang dari asam-asam amino tertentu dan beberapa mikroba mengeluarkan urease untuk memecah urea sehingga menjadi amonia dan CO2 .

profeed

Kelestarian proses fermentasi dalam rumen dipengaruhi oleh pH rumen yang dipertahankan oleh saliva agar tidak berubah, kondisi rumen anaerob, suhu rumen konstan, rumen yang berkontraksi akan menambah kontak antara enzim dan substrat, laju pengosongan rumen diatur sedemikian rupa sehingga setiap saat selalu ada isinya. Pemberian pakan kering  akan memacu sekresi saliva. Pakan konsentrat Profeed bisa diaplikasikan sebagai pakan kering. Saliva yang disekresikan oleh ruminansia memiliki fungsi sebagai bufer sehingga larutan dalam rumen mempunyai pH konstan, menstabilkan jumlah cairan dalam rumen dan konsentrasi ion dalam rumen serta gerakan retikulo-rumen yang teratur sehingga memungkinkan kelancaran proses pencernaan dan kondisi anaerob memungkinkan pertumbuhan mikrobia.

 

(Studi Pustaka : Sutardi T. 1977; Tillman.1991, Arora 1995 dan Soewardi 1974)

 

 

Leave a comment »