Archive for Oktober 21, 2017

Bertemu dengan Anak Petani Yang Menjadi Profesor Riset (Kuliah singkat dengan Prof Harsisto Sardjuri)

kisah anak petani menjadi profesor riset

Harsisto Sardjuri kisah anak petani menjadi profesor riset

Alhamdulillah hari ini Sabtu 21 Oktober 2017 , siang hari berada disebuah rumah seorang mentor, akhirnya berjumpa dengan sosok fenomenal yang patut dijadikan contoh dalam bangkit meraih impian. Seorang anak petani yang berhasil dan kini membantu petani. Beliau adalah Prof Harsisto Sardjuri seorang ilmuwan caliber internasional yang sangat membumi. Dengan kisahnya Anak Petani Menjadi Profesor Riset.

Beliau Alumni ITB dan Jepang…seorang Profesor Peneliti LIPI sekaligus pemegang beberapa paten

Walau perjumpaan sesaat dan tanpa sengaja,  banyak ilmu  beliau sampaikan. Yaaa…sebuah ilmu kehidupan. Ilmu dasar yang ternyata sangat fundamental dan mengena. Beberapa hal yang sempat saya catat dalam memori yaitu

 

  • Bahasa “bumi” vs Bahasa “langit”

Kalau turun ke daerah/suatu wilayah/masyarakat gunakanlah ” Bahasa Bumi” dan kala bertemu dengan pejabat/menteri/petinggi gunakanlah “Bahasa langit”. Sebuah wejangan yang langsung membuat saya terhenyak dan tersadar, sedemikian arif dan bijaknya beliau.

Bahasa bumi dicontohkan kalaulah berkumpul akan lebih nyaman  apabila ada “tumpeng”. Sebuah konotasi bahwasanya saat bergaul dalam masyarakat  untuk upaya membangun  haruslah menggunakan Bahasa masyarakat. Kiasan “tumpeng” berarti makan berarti kenyang berarti kebutuhan dasar terpenuhi. Sebuah strategi dahsyat dalam upaya pendekatan untuk merubah masyarakat, dimana usaha yang kita lakukan harus berdampak langsung pada kesejahteraan. Kesejahteraan disini dalam kacamata masyarakat desa adalah sandang, pangan dan papan. Makna tumpeng diatas lebih ke pemenuhan kebutuhan dasar pangan, apabila itu terpenuhi niscaya masyarakat  lebih mudah menerima ide dan gagasan baru.

Masyarakat relative tidak butuh teori teori ilmiah yang muluk – muluk. Sebenar apapun teori itu tetapi mereka menginginkan karya nyata walau kecil. Bahasa teoritis tersebut digunakan saat bergaul dengan kalangan pemerintah/petinggi/menteri, dimana kita menjelaskan ide gagasan  ilmiah yang teruji teoritisnya. Bahasa “langit” tetap perlu dipergunakan untuk memikat kalangan atas agar mau melihat, peduli dan terlibat dalam karya nyata dimasyarakat.

 

Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »