Pakan adalah semua yang dapat dimakan dan dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak. Ransum adalah sejumlah pakan yang terdiri dari satu atau lebih bahan pakan yang mencukupi kebutuhan ternak selama sehari semalam). Kebutuhan pakan ternak secara keseluruhan dipengaruhi oleh umur, bangsa, bobot badan, dan fungsi.
Pakan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan. Kekurangan pakan akan memperlambat pertumbuhan dan bila kekurangan pakan sangat parah akan menyebabkan ternak kehilangan bobot badan. Peningkatan konsumsi pakan akan mampu meningkatkan daya cerna pakan sehingga jumlah zat-zat gizi yang digunakan untuk produksi akan meningkat.
Pengukuran konsumsi pakan pada ternak biasanya berdasarkan bahan kering. Konsumsi bahan kering pada ternak dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu faktor pakan yang meliputi palatabilitas dan daya cerna, faktor ternak yang meliputi bangsa, jenis kelamin, umur dan kondisi kesehatan. Konsumsi bahan kering memegang peranan penting karena dalam bahan kering tersebut ternak memperoleh energi, protein, vitamin dan mineral .
Konsumsi bahan kering merupakan pembatas untuk dapat tidaknya dipenuhi kebutuhan ternak akan zat-zat pakan yang diperlukan untuk hidup pokok, pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan bahan kering untuk domba adalah berkisar antara 2-4 % dari bobot badan per hari. Konsumsi bahan kering menentukan tinggi rendahnya konsumsi bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan vitamin.
Ternak membutuhkan energi untuk mempertahankan hidupnya dan berproduksi secara normal. Energi didapatkan dari hasil metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh ternak itu sendiri. Energi sangat penting untuk hidup pokok, produksi dan reproduksi. Kekurangan energi akan menghambat pertumbuhan pada hewan muda dan kehilangan bobot badan pada hewan dewasa. Bila energi pakan tidak memenuhi kebutuhan, maka kebutuhan tersebut akan dipenuhi dengan membongkar timbunan lemak tubuh. Jika timbunan lemak tubuh sudah habis maka kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan membongkar protein tubuh.
PUSTAKA:
- Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Blakely, J. dan D.H. Bade. 1994. Pengantar Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh SGN Djiwa Darmadja).
- Crampton, E.W. dan L.E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition. 2nd ed. W.H. Freeman and Company, San Fransisco.
- Kartadisastra, H.R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
- Lubis, D.A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan ke-2. PT. Pembangunan, Jakarta.
- Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta
- Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid I. Departemen Ilmu dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor (Tidak diterbitkan)
- Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosukojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.



