Archive for Januari, 2018

Pakan Sapi Penggemukkan

Kendala lainnya dalam hal penggemukan sapi adalah bagaimana mendapatkan pakan ternak yang berkualitas dan tepat. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Pakan diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang dikenal dengan istilah kereman. Konsumsi Bahan kering sapi adalah 3% bobot badan dan atau 10 % dari bobot badan untuk pemberian segar. Pemberian pakan dilakukan minimal 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore dengan air minum adlibitum.. Target pertambahan bobot badan yang diharapkan adalah 0.7 – 0.9 kg/hari untuk jenis sapi local. Pada jenis sapi persilangan misal limosin dan sejenisnya maka target minimal yang harus diraih adalah pertambahan bobot badan minimal 1 – 1.3 kg/hari

Penggemukan Sapi Di Feedlot

Penggemukan Sapi Di Feedlot

Manajemen pemberian pakan yang baik perlu dipelajari karena merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas pakan yang diberikan. Pemberian pakan yang tidak memenuhi kebutuhan ternak akan merugikan. Manajemen pemberian pakan harus memperhatikan penyusunan ransum kebutuhan zat-zat untuk ternak yang meliputi jenis ternak, berat badan, tingkat pertumbuhan, tingkat produksi, dan jenis produksi (Chuzaemi,S dan Hartutik,1988).
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukkan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Imbangan hijauan dan konsentrat yang digunakan adalah 20- 40% : 60 – 80%.

Hijauan Pakan Ternak

Hijauan Pakan Ternak

Hijauan pakan yang dapat diberikan berupa jerami padi dan rumput. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pakan ini tersedia banyak di berbagai wilayah. Kualitas awal pakan ini (jerami) rendah sehingga diperlukan pengolahan lanjutan untuk meningkatkan kegunaannya. Pengolahan yang dapat dilakukan misalnya amoniasi dan fermentasi. Hijauan basah dari rumput diberikan juga sesekali misal untuk malam hari saja.


Konsentrat pada tahap awal menggunakan konsentrat produksi pabrik yang berada diwilayah terdekat. Konsentrat dapat juga dibuat sendiri dengan mengoptimalkan pemakaian potensi limbah dilingkungan terdekat. Konsentrat sapi potong yang dipilih minimal dengan kandungan protein kasar 12%, bahan kering 88% dan TDN 65-70%. Langkah ini dilakukan dengan memperhatikan tingkat harga bahan baku diwilayah masing-masing. Penyusunan konsentrat sendiri akan dilakukan apabila secara ekonomis lebih murah dibanding konsentrat produksi pabrik.

 

Leave a comment »

ESTIMASI BERANAK PADA SAPI LAKTASI PERTAMA (CASE PENGAMATAN PADA FH)

Kehadiran peternak yang sigap memberikan pertolongan pada sapi yang akan melahirkan merupakan hal yang vital, terutama pada sapi yang baru melahirkan pertama kali (laktasi pertama). Agar peternak siaga maka perlu diketahui waktu melahirkan. Pada manusia ada istilah HPL (hari prediksi lahir) hendaknya pada ternak minimal hal ini diketahui juga. Penentuan waktu kelahiran ternak merupakan sesuatu yang sulit sehingga banyak kejadian anak yang lahir tidak selamat dan atau induk kelehahan karena kesulitan melahirkan bahkan ada yang sampai mati.

Berdasar  kondisi dan keadaan tersebut diatas maka perlu diketahui  estimasi ternak melahirkan yang akurat. Sebuah pengamatan telah dilakukan di Jepang dengan mengamati suhu tubuh sapi untuk melakukan estimasi kelahiran. Pemeriksaan suhu tubuh sapi dengan menggunakan fenomena penurunan suhu, dari hasilnya dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kelahiran.

Tabel pengukuran suhu sapi estimasi lahir

tabel pengukuran suhu sapi estimasi lahir

  • Pengukuran suhu tubuh dilakukan melalui rektal (thermo rektal)
  • Pengukuran suhu dilakukan mulai satu minggu sebelum tanggal estimasi
  • Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada waktu yang sama misal pagi (jam 09.00) dan sore (16.00)
  • Rataan suhu tubuh sapi dari satu bulan sebelum melahirkan berkisar 38,50 C dan terus bertambah
  • Apabila pengukuran menunjukkan ketidaknormalan, perlu dilakukan pengulangan pengukuran
  • Apabila suhunya naik secara drastic, perlu perhatian khusus dikhawatirkan terjadi abortus
  • Apabila suhu tubuh sapi menurun 0,80C dengan ± 0,30C (suhu tubuh waktu pagi/sore) dari suhu normal, maka sapi tersebut dalam waktu 19 jam lagi ± 5 jam lagi akan melahirkan

    Grafik pengukuran suhu sapi estimasi lahir

    Grafik pengukuran suhu sapi estimasi lahir

(Hasil uji coba, BAlai Penelitian Ternak Iwate; Handbook Usaha Ternak Sapi Perah, youkenjou)

Leave a comment »