Kehadiran peternak yang sigap memberikan pertolongan pada sapi yang akan melahirkan merupakan hal yang vital, terutama pada sapi yang baru melahirkan pertama kali (laktasi pertama). Agar peternak siaga maka perlu diketahui waktu melahirkan. Pada manusia ada istilah HPL (hari prediksi lahir) hendaknya pada ternak minimal hal ini diketahui juga. Penentuan waktu kelahiran ternak merupakan sesuatu yang sulit sehingga banyak kejadian anak yang lahir tidak selamat dan atau induk kelehahan karena kesulitan melahirkan bahkan ada yang sampai mati.
Berdasar kondisi dan keadaan tersebut diatas maka perlu diketahui estimasi ternak melahirkan yang akurat. Sebuah pengamatan telah dilakukan di Jepang dengan mengamati suhu tubuh sapi untuk melakukan estimasi kelahiran. Pemeriksaan suhu tubuh sapi dengan menggunakan fenomena penurunan suhu, dari hasilnya dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kelahiran.

tabel pengukuran suhu sapi estimasi lahir
- Pengukuran suhu tubuh dilakukan melalui rektal (thermo rektal)
- Pengukuran suhu dilakukan mulai satu minggu sebelum tanggal estimasi
- Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada waktu yang sama misal pagi (jam 09.00) dan sore (16.00)
- Rataan suhu tubuh sapi dari satu bulan sebelum melahirkan berkisar 38,50 C dan terus bertambah
- Apabila pengukuran menunjukkan ketidaknormalan, perlu dilakukan pengulangan pengukuran
- Apabila suhunya naik secara drastic, perlu perhatian khusus dikhawatirkan terjadi abortus
- Apabila suhu tubuh sapi menurun 0,80C dengan ± 0,30C (suhu tubuh waktu pagi/sore) dari suhu normal, maka sapi tersebut dalam waktu 19 jam lagi ± 5 jam lagi akan melahirkan

Grafik pengukuran suhu sapi estimasi lahir
(Hasil uji coba, BAlai Penelitian Ternak Iwate; Handbook Usaha Ternak Sapi Perah, youkenjou)




Tinggalkan komentar