Archive for Februari, 2019

Hygiene Scoring ……

 

Kebersihan terutama pada ternak jenis perah sangat menentukan kualitas susu yang dihasilkan. Kebersihan kandang mutlak dilakukan selain kebersihan pada badan ternak. Tingkat kebersihan ternak perah dapat disajikan dengan scoring yaitu dengan mengamati kondisi kaki bagian bawah, ambing dan kaki bagian atas.   Skala 1 menunjukkan ternak dalam kondisi bersih dan skala meningkat seiring dengan kondisi badan ternak yang semakin kotor.

Hygiene Scoring Card

Hygiene Scoring Card

Berikut Panduan acuan dalam scoring hygienitas pada sapi:

Kaki bagian bawah, Amati kotoran  ke arah bagian atas kaki

  1. Sedikit atau tanpa kotoran diatas coronary band
  2. Percikan kecil kotoran
  3. Plak/flek yang berbeda diatas coronary band tapi bulu kaki terlihat
  4. Plak/vlek padat memanjang ke arah atas kaki

Ambing, Mengamati ambing bakian belakang dan samping

  1. Tanpa kotoran
  2. Sedikit percikan kotoran dekat puting
  3. Plak/flek yang berbeda kurang dari setengah ambing
  4. Konfluent plag atau kotoran yang bertebaran di sekitar puting

 

Kaki bagian Atas & Flank, mengamati kaki bagian tas & flank

  1. Tanpa kotoran
  2. Sedikit percikan kotoran
  3. Plag/flek kotoran dengan rambut terlihat
  4. Banyak korotan pada kaki kearah atas

 

 

Leave a comment »

Ternak Kambing, domba, sapi…… (Apa yang harus dipersiapkan?)

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Peternakan…sebuah aktivitas yang memanfaatkan ternak untuk  memenuhi kebutuhan manusia dengan berbagai interaksi aktivitas antara manusia-ternak-tanaman-lahan, dimana semua itu dilakukan untuk mendapatkan hasil ternak yang optimal.

Ternak ruminansia (hewan berlabung ganda termasuk didalamnya rumen seperti sapi, kambing, domba, kerbau) merupakan salah satu komoditas populer yang banyak dipilih. Konon ternak jenis ini mempunyai tingkat konversi yang tinggi. Dalam artian dengan memberikan asupan pakan limbah sekalipun akan dihasilkan daging-susu. Bahkan sampai muncul istilah ternak jenis ini sebagai pengolah limbah menjadi berkah (daging, susu, anakan).

Ketika dilakukan survay  pada individu yang akan memasuki masa purna kerja/pensiun banyak sekali  memilih akan membuka usaha ternak- membuat peternakan, dalam artian mereka masih menghendaki aktivitas pekerjaan sekaligus menikmati masa tuanya.

Banyak relasi yang menurut saya sukses dibidangnya (misal : bank, bengkel, karyawan swasta,  PNS aktif, dll) ternyata beberapa diantara mereka selama ini kurang menikmati rutinitasnya; pada level yang kapital sudah cukup bahkan binggung…mau dikemanakan capitalnya….dan akhirnya tertariklah dengan sektor peternakan.

 

Sedemikian kuatkah? Magnet dari usaha ternak ruminansia ini……

 

Yaaa….pasti….realitasnya kurang lebih seperti itu

Fakta dari ternak ruminansia : Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Memahami Pola Makan dan Penyediaan Pakan Ruminansia Kecil

Penggembalaan Ternak Dipadang Gembala

Penggembalaan Ternak Dipadang Gembala

Ternak ruminansia kecil (kambing dan domba) akhir-akhir ini (akhir tahun 2018 sd 2019) cukup trending dalam dunia peternakan nasional. Berita tentang telah dilakukannya ekspor komoditas domba ke luar negeri dengan jumlah  besar  dan peluang lanjutannya. Selain itu komoditas ini digadang-gadang untuk membantu pemenuhan kebutuhan daging nasional yang sampai detik ini masih mengandalkan sapi.

Kondisi ini disambut peternak kambing domba dengan antusias sekaligus sebagai salah satu parameter betapa usaha ternak ruminansia kecil masih memiliki prospek.  Namun realitas ini harus dihadapi dengan sungguh sungguh dalam artian ada kesiapan dan kesinambungan komoditas ternaknya. Tentu produktivitas ternak menjadi acuannya, misal bagaimana keberhasilan sektor breeding untuk menunjang kebutuhan bakalan pada kegiatan fattening dsb. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Padang gembala……Padang rumput…

Padang gembala merupakan sebuah areal aktif ekosistem yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Ada beberapa yang mendefinisikan sebagai padang rumput. Hal tersebut tidak ada yang salah karena tujuan utamanya adalah pemenuhan kebutuhan pakan terutama kebutuhan hijauan pakan/serat.
Padang Gembala

Padang gembala merupakan sebuah areal aktif ekosistem yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Ada beberapa yang mendefinisikan sebagai padang rumput. Hal tersebut tidak ada yang salah karena tujuan utamanya adalah pemenuhan kebutuhan pakan terutama kebutuhan hijauan pakan/serat.

  • Ternak menghampiri pakan

Biasanya pada sistem pemeliharaan semi intensif s/d ektensif. Apabila ternak mengambil hijauan pakannya sendiri (“grassing”) maka sebutan padang gembala lebih pas.

  • Pakan menghampiri ternak

Pada sistem kereman, intesif, feedloter.  Apabila menggunakan sistem “cut and carry” (ternak dipotongkan rumput dan disajikan dikandang) maka sebutan padang rumput lebih tepat.

Secara ekenomis dalam aspek penyediaan hijauan, padang penggembalaan relatif lebih murah dan dapat langsung dikonsumsi ternak.  Namun ada persyaratan mendasar yang harus dipenuhi yaitu terjaminnya kebutuhan ternak baik kualitas maupun kuantitas secara kontinyu. Kepastian kualitas dapat dilakukan dengan mengkombinasikan tanaman rumput, leguminosa bahkan herbal. Pemenuhan pakan secara kuantitas dilakukan dengan memastikan luasan lahan sebanding dengan ternaknya. Sedangkan jaminan kontinyuitas dilakukan dengan manajemen padang rumput yang baik dan benar.

Gembala Domba

Gembala Domba

Sistem padang gembala banyak dilakukan dinegara negara luar seperti New Zealand, Australia, Amerika dll. Berkebalikan dengan Indonesia yang lebih menerapkan sistem kereman-feedlo, padahal dahulu sistem gembala ini sudah dilakukan oleh pendahulu kita dengan menggembalakan ternak diarea rumput disekitar tempat tinggalnya.

Kenapa sekarang ditinggalkan ?

Ada beberapa alasan yang mendasarinya, yang paling utama adalah alasan lahan sehingga jumlah ternak yang harus dipelihara menjadi terbatas. Selain itu juga rendahnya produktivitas karena kualitas rumput yang apa adanya. Potensi wilayah luar Jawa masih memungkinakan untuk dilakukan sistem ini namun dengan syarat ada perbaikan pada komposisi botaninya.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada ternak maka padang gembala harus dioptimalkan dengan

  1.  Perbaikan lahan padang gembala : perbaikan lahan ini lebih ke perbaikan tanah tempat tumbuhnya rumput, dimana tanah harus dijaga pada kondisi yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya rumput.
  2.  Tata laksananya: harus diperhatikan kombinasi penanaman rumput, legume dan herbal; pemeliharaan pasca grassing. Pada sisi ternak misalnya dengan dilakukan sistem gembala bergilir-rotasi pada lahan yang dipunyai
  3. Paham betul kapasitas dan daya tampung : adanya keseimbangan antara produktivitas rumput dengan ternak yang melakukan aktivitas grassing pada waktu tertentu.

Apakah dengan menerapkan sistem gembala  berarti kemunduran?

Jawabannya tidak…dunia barat saat ini justru sudah lebih concern akan hal ini. Dengan alasan ternak lebih sehat, lingkungan lebih sehat dan manusia juga lebih sehat.

SO…….?

 

 

 

Leave a comment »