Archive for Industrial

SILATNAS Ke-3

10723239_737672409662572_731486277_n

Mantab sudah ketiga sajah nih silatnas…..eh bukan adu jurus ya..btw silaturahmi nasional ke #3 peternak kambing indonesia. Kita dalam rangkaian acara bisa memadukan dua asosiasi yaitu ASPEKPIN dan HPDKI.

alhamdulillah sudah 3 propinsi dijawa menjadi tuan rumah, so tahun depan diluar Jawa yaaaaak

1970415_10202606026657378_3508679187120885330_n

monggo yang mau hadir  masih ada waktu untuk registrasi karena acara dilaksanakan tanggal 1-2 November 2014 di Jonggol, Jabar. Mari kita berbondong bondong untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman.

mariiiiii

Leave a comment »

Audiensi DPD Aspekpin Jawa Tengah dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah

Audiensi DPD ASPEKPIN JAteng _Dinas Peternakan dan Kesehatan

Audiensi DPD ASPEKPIN JAteng _Dinas Peternakan dan Kesehatan

Konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibanding negara-negara kawasan Asia lainnya, konsumsi susu di Indonesia jika di rata-rata hanya 11 liter per tahun, yang berarti juga setiap harinya masyarakat indonesia hanya mengkonsumsi 5 tetes susu per hari, sebagaimana diungkapkan wakil menteri pertanian RI Rusman Heriawan pada peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) 2012 di Jogjakarta beberapa waktu lalu.

Peningkatan dan pemenuhan konsumsi susu di indonesia hendaknya memang tidak hanya berasal dari susu sapi perah saja, mengingat potensi ternak lainnya seperti kambing yang juga memiliki potensi besar sebagai penghasil susu. Sebagaimana kita ketahui bersama di Indonesia terdapat beberapa ras kambing dengan kemampuan produksi susu yang baik seperti kambing Saanen, Anglo-Nubian dan Nubian  yang berasal dari eropa, kambing Peranakan Ettawa (PE) termasuk didalamnya Kambing Kaligesing, Kambing Senduro dan Jawa Randu.

Asosisasi Peternak Kambing Perah Indonesia (Aspekpin) DPD Jawa Tegah baru-baru ini melakukan audiensi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan propinsi Jawa Tengah bertempat di Lantai 2 gedung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah, Tarubudaya Ungaran. Audiensi mengagendakan paparan Aspekpin DPD Jateng mengenai kondisi peternak dan peternakan kambing perah di Indonesia dan di Jawa Tengah khususnya, selain itu di paparkan juga pentingnya Aspekpin sebagai mitra strategis pemerintah dalam usaha mencapai swasembada susu 2020 sebagaimana dicanangkan pemerintah pusat. Baca entri selengkapnya »

Comments (1) »

Perubahan Bobot Badan vs Laktasi = Konsentrat

Pertambahan bobot badan merupakan salah satu kriteria yang dapat digunakan dalam mengevaluasi kualitas bahan makanan ternak, karena pertumbuhan yang diperoleh merupakan salah satu indikasi pemanfaatan nutrien dari pakan. Pada saat awal laktasi dimana produksi susu mencapai puncak pada umunya ternak perah mengalami penurunan bobot badan. Kondisi ini akan berangsur bergeser seiring dengan turunnya produksi hingga kering.

Hal ini disebabkan nutrien  dibutuhkan untuk pembentukan susu saat awal laktasi, demikian juga biasanya nafsu makan rendah sehingga untuk menutup kekurangan nutrisi maka pemberian konsentrat menjadi salah satu solusi.

Solusi

berkah andini feed, Pakan Konsentrat Sapi

berkah andini feed

Beberapa hasil  penelitian meninjukkan bahwa  penambahan konsentrat yang mempunyai kandungan PK 19,04 sebanyak 1,5 – 1,6kg per ekor per hari mampu memperbaiki tampilan bobot badan pada sapi perah. Penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian konsentrat PK 17% sebanyak 2% dari bobot badan mampu meningkatkan pertambahan bobot badan yang lebih tinggi dibanding pemberian konsentrat berprotein 25%.

 

Leave a comment »

TEKNIK PRODUKSI SUSU KAMBING

motivasi kunci suksessUSU merupakan komoditas yang cepat rusak sehingga perlu penanganan khusus. Cara penanganan pasca pemerahan sangat mempengaruhi kualitas dan daya tahan susu. Aspek kebersihan sangat berpengaruh, dalam sistem Inti Plasma Satelit beberapa teknik produksinya ialah

a. Sistem Produksi Kurang Terkontrol

Pada sistem ini pemerahan dilakukan oleh petani peternak itu sendiri dan susu segera disetorkan ke Inti secepatnya.Pemerahan disarankan pada kandang khusus…bisa juga dengan kandang ternak semula, asal dibersihkan terlebih dahulu. Masalah perkandangan haruslah diperhatikan.

b. Sistem Produksi Semi Terkontrol

Pemeliharaan ternak hampir sama dengan sistem diatas. Perbedaan terletak pada teknis pemerahan yang dilakukan oleh tenaga pemerah terlatih dari Inti atau Kelompok. Tenaga ini akan berkeliling memerah ternak laktasi yang berada dalam lingkupnya. Untuk melakukan kontrol, petani peternak mempunyai kartu produksi susu harian yang diisi oleh pemerah dan diketahui petani peternak. Susu hasil perahan langsung dibawa ke inti. Sistem ini lebih mudah  dilaksanakan dalam  satunarea/kawasan.

c. Sistem Produksi Terkontrol

Pemeliharaan ternak seperti pada dua sistem diatas. Menjelang beranak induk dibawa ke inti dengan manajemen yang lebih ketat. Pemerahan dilakukan oleh inti. Ternak akan dikawinkan oleh inti stelah tidak laktasi lagi akan dikembalikan ke plasma.

Penentuan sistem ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ddiamana ternak kambing akan dilakukan.

Leave a comment »