Archive for pakan

Detil…Hijauan Pakan Ternak

 

Ternak ruminansia idealnya mengkonsumsi hijauan sebagai pakan utama, dimana jenis pakan ini dipenuhi dari berbagai jenis tanaman baik itu rumput-rumputan maupun leguminosa. Namun apakah kita sudah memahami hijauan yang bagus untuk ternak itu yang seperti apa? Bagaimana dan seperti apa hijauan dapat bermanfaat bagi ternak? Sebagai komponen utama dalam pakan ternak seharusnya hijauan pakan ternak dipahami oleh peternak. Pemahaman ini selanjutnya akan menjadi modal strategi dalam teknis pemberian pakan baik itu didalam kandang maupun dipadang gembala.

Padang Gembala Kambing

Padang Gembala Kambing

Material vegetatif dari tanaman  tersusun dari sel-sel tanaman, dan sel sel ini terdiri dari dua jenis material penyusun yang karakter nutrisinya berbeda yaitu isi sel dan dinding sel. Isi sel mengandung komponen kimiawi seperti protein, lipida (lemak dan minyak), pati, gula; dimana semua ini 100% dapati dicerna oleh ternak, jika dapat diakses oleh mikroba rumen. Masalahnya bagian yang berguna ini terbungkus oleh dinding sel, gambarannya seperti permen yang begitu enak namun tidak dapat dimanfaakan apabila masih terbungkus. Seberapa bagusnya nilai nutrisi yang ada didalamnya hanya dapat dimanfaatkan apabila bungkusnya dibuang.

Dinding sel biasanya berupa selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Tiga komponen awal dari dinding sel tadi dapat dicerna mikroba rumen ke tingkat yang sama. Tingkatan ini ditentukan dari seberapa banyak kandungan lignin yang ada dalam struktur tersebut. Lignin tidak dapat dicerna ke tingkat tertentu oleh mikroba rumen. Di tanah lignin dipecah oleh jamur/fungi, dan jumlah populasi jamur didalam rumen sangat sedikit dibanding jenis mikroba lain. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Memahami Pola Makan dan Penyediaan Pakan Ruminansia Kecil

Penggembalaan Ternak Dipadang Gembala

Penggembalaan Ternak Dipadang Gembala

Ternak ruminansia kecil (kambing dan domba) akhir-akhir ini (akhir tahun 2018 sd 2019) cukup trending dalam dunia peternakan nasional. Berita tentang telah dilakukannya ekspor komoditas domba ke luar negeri dengan jumlah  besar  dan peluang lanjutannya. Selain itu komoditas ini digadang-gadang untuk membantu pemenuhan kebutuhan daging nasional yang sampai detik ini masih mengandalkan sapi.

Kondisi ini disambut peternak kambing domba dengan antusias sekaligus sebagai salah satu parameter betapa usaha ternak ruminansia kecil masih memiliki prospek.  Namun realitas ini harus dihadapi dengan sungguh sungguh dalam artian ada kesiapan dan kesinambungan komoditas ternaknya. Tentu produktivitas ternak menjadi acuannya, misal bagaimana keberhasilan sektor breeding untuk menunjang kebutuhan bakalan pada kegiatan fattening dsb. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Padang gembala……Padang rumput…

Padang gembala merupakan sebuah areal aktif ekosistem yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Ada beberapa yang mendefinisikan sebagai padang rumput. Hal tersebut tidak ada yang salah karena tujuan utamanya adalah pemenuhan kebutuhan pakan terutama kebutuhan hijauan pakan/serat.
Padang Gembala

Padang gembala merupakan sebuah areal aktif ekosistem yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Ada beberapa yang mendefinisikan sebagai padang rumput. Hal tersebut tidak ada yang salah karena tujuan utamanya adalah pemenuhan kebutuhan pakan terutama kebutuhan hijauan pakan/serat.

  • Ternak menghampiri pakan

Biasanya pada sistem pemeliharaan semi intensif s/d ektensif. Apabila ternak mengambil hijauan pakannya sendiri (“grassing”) maka sebutan padang gembala lebih pas.

  • Pakan menghampiri ternak

Pada sistem kereman, intesif, feedloter.  Apabila menggunakan sistem “cut and carry” (ternak dipotongkan rumput dan disajikan dikandang) maka sebutan padang rumput lebih tepat.

Secara ekenomis dalam aspek penyediaan hijauan, padang penggembalaan relatif lebih murah dan dapat langsung dikonsumsi ternak.  Namun ada persyaratan mendasar yang harus dipenuhi yaitu terjaminnya kebutuhan ternak baik kualitas maupun kuantitas secara kontinyu. Kepastian kualitas dapat dilakukan dengan mengkombinasikan tanaman rumput, leguminosa bahkan herbal. Pemenuhan pakan secara kuantitas dilakukan dengan memastikan luasan lahan sebanding dengan ternaknya. Sedangkan jaminan kontinyuitas dilakukan dengan manajemen padang rumput yang baik dan benar.

Gembala Domba

Gembala Domba

Sistem padang gembala banyak dilakukan dinegara negara luar seperti New Zealand, Australia, Amerika dll. Berkebalikan dengan Indonesia yang lebih menerapkan sistem kereman-feedlo, padahal dahulu sistem gembala ini sudah dilakukan oleh pendahulu kita dengan menggembalakan ternak diarea rumput disekitar tempat tinggalnya.

Kenapa sekarang ditinggalkan ?

Ada beberapa alasan yang mendasarinya, yang paling utama adalah alasan lahan sehingga jumlah ternak yang harus dipelihara menjadi terbatas. Selain itu juga rendahnya produktivitas karena kualitas rumput yang apa adanya. Potensi wilayah luar Jawa masih memungkinakan untuk dilakukan sistem ini namun dengan syarat ada perbaikan pada komposisi botaninya.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada ternak maka padang gembala harus dioptimalkan dengan

  1.  Perbaikan lahan padang gembala : perbaikan lahan ini lebih ke perbaikan tanah tempat tumbuhnya rumput, dimana tanah harus dijaga pada kondisi yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya rumput.
  2.  Tata laksananya: harus diperhatikan kombinasi penanaman rumput, legume dan herbal; pemeliharaan pasca grassing. Pada sisi ternak misalnya dengan dilakukan sistem gembala bergilir-rotasi pada lahan yang dipunyai
  3. Paham betul kapasitas dan daya tampung : adanya keseimbangan antara produktivitas rumput dengan ternak yang melakukan aktivitas grassing pada waktu tertentu.

Apakah dengan menerapkan sistem gembala  berarti kemunduran?

Jawabannya tidak…dunia barat saat ini justru sudah lebih concern akan hal ini. Dengan alasan ternak lebih sehat, lingkungan lebih sehat dan manusia juga lebih sehat.

SO…….?

 

 

 

Leave a comment »

Untung….. Dengan Teknik Pemberian Pakan Tepat

Ransum Ruminansia

Berbagai Jenis Pakan Ruminan

Fakta bahwa pakan turut menentukan hasil dari ternak, tidak dapat disangkal. Bahkan pelaku usaha  menghitung persentase nilai pakan dalam komponen “cost” cukup tinggi.  Realitas yang demikian haruslah dimanajemen dengan benar dan tepat sehingga memberikan hasil  optimal. Teknik pemberian pakan ternak dapat dikatakan mudah….tidak… susahpun….juga tidak. Sebuah kata bijak bahkan menyampaikan bahwa memberikan pakan ternak sebagian adalah seni, sebagian adalah ilmu dan sebagian adalah pengalaman.

Nilai seni lebih terasa pada  ternak ruminansia, mengingat istimewanya ternak ini. Bahkan banyak slogan bahwa ruminansia adalah pengolah limbah menjadi daging…….bahwa ruminansia sebagai pengubah bahan yang awalnya “zero” menjadi sebuah produk “numero uno”. Namun dalam teknis pemberian pakannya tidak dapat diberikan dengan sembarangan apabila hendak membuktikan slogan diatas.

Hijauan sebagai pakan yang lazim diberikan merupakan bagian keistimewaannya. Hijauan dalam hal ini adalah pakan berserat baik itu dari jenis rumput-rumputan (graminae)  maupun dari jenis kacangan (leguminosa). Seiring dengan berkembangnya sektor peternakan pakan hijau yang diberikan diperkaya dan dilengkapi dengan konsentrat. Baca entri selengkapnya »

Comments (2) »