Archive for Raw Material

Dedak Padi

 

Dedak padi merupakan sisa penumbukan atau penggilingan padi. Kualitas dedak padi dipengaruhi oleh banyaknya kulit gabah yang tercampur di dalamnya yang mengandung serat kasar antara 11-19 % (Parakkasi, 1986).  Dedak padi mengandung protein 9,5-13,5%, kaya akan thiamin dan niasin (Anggorodi, 1994). Menurut Hartadi et al. (1993), kandungan nutrisi dedak padi berdasar 100% BK yaitu PK 13,8%; TDN 81%; LK 14,1%; SK 11,6%; BETN 48,8% dan abu 11,7%. Berdasarkan penelitian dari Direktorat Bina Produksi Departemen Pertanian dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (1986), dedak padi dapat diberikan pada ternak ruminansia hingga taraf 60% dari pakan konsentrat.

 

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Parakkasi, A. 1986. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Vol IB. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Leave a comment »

ANTIBIOTIK DAN PENYERAPAN CA & P

Efisiensi produksi peternakan menjadi tujuan utama bagi semua peternak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, satu diantaranya adalah pola penggunaan “feed additive”. Antibiotik sebagai “feed additive” disamping digunakan untuk pemacu pertumbuhan juga digunakan untuk pencegahan penyakit. Antibiotik dari kelompok tetracycline, dapat berfungsi ganda yaitu sebagai pemacu pertumbuhan dan pencegahan penyakit, banyak digunakan pada ayam.

Penggunaan antibiotik terus-menerus dan bahkan berlebihan dapat membahayakan karena menyebabkan mikroorganisme resisten terhadap antibiotik tertentu. Apabila dilihat dari segi pemanfaatan nutrisi, penggunaan antibiotik khususnya tetracycline pada unggas dapat menghambat absorpsi kalsium, dengan tingkatan yang bervariasi. Disisi lain, mineral kalsium mutlak diperlukan tubuh untuk pembentukan jaringan diantaranya tulang dan cangkang telur. Pertumbuhan tulang merupakan faktor penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan secara keseluruhan karena panjang tulang dipengaruhi oleh ketersediaan kalsium darah. Semakin panjang tulang mencerminkan deposisi kalsium-phosphor sehingga mempunyai ketersediaan untuk produksi telur selanjutnya. Panjang tulang tibia merupakan tolok ukur yang paling nyata pada pertumbuhan tulang unggas. Selain itu, kalsium bersama dengan phosphor berperan dalam proses fisiologis dan resorpsi mineral tersebut. Beberapa bahan pakan sumber kalsium diantaranya tepung kulit kerang, cangkang telur dan CaCO3 memiliki kandungan dan tingkat absorpsi kalsium yang berbeda. Hambatan atau rendahnya absorpsi kalsium dapat mengakibatkan rendahnya ketersediaan kalsium dalam tubuh yang akhirnya menurunkan pemanfaatan kalsium dan phosphor, yang tercermin pada rendahnya deposisi kalsium dan phosphor dalam tulang maupun produksi telur. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Harga Pakan Naik, Peternak Itik Pilih Boro

BREBES – Harga pakan itik di Kabupaten Brebes naik dalam tiga minggu terakhir. Akibatnya, sejumlah peternak memilih boro (merantau bersama itik-itiknya dan membiarkan unggas itu hidup di sawah orang lain).

Kosim, seorang peternak itik di Desa Limbangan Wetan, mengatakan kenaikan harga pakan itik terjadi setelah harga BBM dinaikkan oleh pemerintah pada awal Oktober lalu. Diperkirakan, biaya angkut pakan ikut naik.

Makanan itik terdiri atas bekatul, loyang (kerak nasi yang dikeringkan), dan ikan laut. Bekatul dan ikan diperoleh dari daerah Brebes, sedangkan loyang dibeli dari luar kota, seperti Cirebon dan Purwokerto.

Menurut Kosim, kenaikan harga pakan itik berkisar antara 28 perser hingga 71 persen. Harga ikan naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 50.000 per keranjang (satu keranjang sekitar 25 kilogram).

Sedangkan harga loyang naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 per kilogram dan harga bekatul naik dari Rp 800 menjadi Rp 1.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dirasa sangat memberatkan para peternak itik. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Harga Bahan Baku Naik

Fenny Firman Gunadi, sekjen Asosiasi Produsen Pakan Indonesia (GPMT) berkomentar, “Kalau bicara cost driven (harga ditentukan oleh biaya produksi – red) memang seharusnya naik!”.  Fenny mengelak kenaikan ini menguntungkan feedmill (pabrik pakan). Lanjut dia, alih-alih mencari untung lebih, fenomena naiknya harga pakan tak lebih sekedar upaya agar feedmill tetap bertahan dan “terus bernafas”.


Harga naik lantaran harga bahan baku pakan yang melejit belakangan ini. Sebut Fenny, awal Desember harga Meat Bone Meal (MBM) mencapai 620 USD/ton, Dedak Rp 1700/kg di wilayah Sumatera, Corn Gluten Meal (CGM) hingga 680 USD /ton, Soy Bean Meal (SBM) 440 USD/ton dan Crude Palm Oil (CPO) Rp 7400/kg.
Dan unsur terpenting yang juga belum lepas dari minimnya kuantitas adalah jagung. Kondisi sekarang, material yang menempati porsi tak kurang dari 50 % komponen penyusun pakan ini, sebagian masih impor. Dampaknya, situasi apapun yang yang terjadi di negara-negara produsen jagung akan berimbas ke negara importir, termasuk Indonesia.
Desianto Budi utomo, Vice President Feed Technology PT Charoen Pokphand Indonesia, dalam diskusi Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) beberapa waktu lalu di Cibubur-Jakarta, menyebut lima negara besar produsen jagung dunia. Amerika, China, Brazil, Mexico dan Argentina. Dan Amerika adalah sumber utama jagung kebutuhan feedmill Indonesia. Celakanya, saat ini negara Paman Sam tersebut sedang gencar memproduksi biofuel (bahan bakar nabati) dengan jagung sebagai bahan baku utama. Tak pelak, jumlah jagung yang selama ini diekspor mencapai 68% dari total produksi jagung Amerika menjadi berkurang dan diperebutkan. Alhasil harga pun melonjak (Tabel).
Tak hanya terkendala di bab jumlah. Pengenaan bea masuk (BM) jagung sebesar 5 % per kg dituding Fennysebagai masalah yang semestinya tidak ada. Meski “hanya” 5 %, nilai ini signifikan pada harga pakan. Dimisalkan Fenny, jika harga jagung terhitung Rp 2000/kg, maka BM 5% bernilai Rp 100. Yang tidak bisa dilupakan, 50 % dari total komposisi pakan adalah jagung. Artinya nilai Rp 100 ini akan menambah harga pakan sebesar Rp 50. “Ini angka yang tidak sedikit bagi peternak. Mahal!” ujar Fenny sengit.
Terpisah, Djajadi Gunawan, Direktur Non-ruminansia, Ditjennak kepada TROBOS berujar, “Soal penghapusan BM jagung dikaji dengan banyak aspek”. Satu hal, kata Djajadi, jangan sampai petani jagung dirugikan dengan adanya penghapusan BM. “Pemerintah sedang gencar menggalakkan menanam jagung. Khawatir nantinya produksi melimpah. Jika jagung impor masuk tanpa BM, maka harga jagung lokal bisa jeblok. Jadi kesemua itu perlu dikaji!” tegas Djajadi.
Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »