Archive for Ruminansia

Sistem Pemerahan Pada Sapi dan Kambing

mesin perah kambing

mesin perah

Pemerahan bertujuan untuk memperoleh hasil susu yang sebanyak-banyaknya. Tahapan pemerahan yaitu pra pemerahan, pelaksanaan pemerahan dan pasca pemerahan. Tahap persiapan pemerahan meliputi pembersihan kandang, memandikan tubuh sapi, mengikat ekor sapi, mencuci ambing dan putting dengan air hangat, pemeriksaan susu dari tiap-tiap putting dan massage ambing sapi perah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kandang harus dalam keadaan bersih sebelum pemerahan dilakukan dan bebas dari bau, peralatan perah harus siap sebelum pemerahan dilakukan.

Proses pemerahan dapat menggunakan dua sistem yaitu sistem pemerahan dengan tangan, dan pemerahan dengan menggunakan mesin perah. Pemerahan dengan tangan ada tiga macam yaitu 1) whole hand milking yaitu memegang puting susu pada pangkal puting diantara ibu jari dan telunjuk dengan tekanan diawali dari atas yang diikuti jari tengah, jari manis dan kelingking, seperti memeras; 2) strippen yaitu puting dijepit diantara ibu jari dan telunjuk yang digeser pada pangkal puting ke bawah sambil dijepit; 3) knevelen, cara ini sama dengan cara strippen tetapi dengan membengkokkan ibu jari

Agar susu yang diperah hasilnya bersih dan bagus tempat untuk memerah susu harus bersih, tidak berdebu, tempat pemerahan kambing berlantai semen atau papan yang rata. Kalau ambing cukup besar, cara memerah yang baik adalah dengan menggenggam ambing, jika ambing masih kecil dengan cara diplirit. (Studi Pustaka : Syarief dan Sumoprastowo, ;Sudono, 1984)

 

Leave a comment »

Onggok, Dedak Padi, Polard dan Rumput Gajah sebagai Pakan Domba, Mana yang Paling Baik?

Penyediaan zat pakan bagi ternak dapat berasal dari hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan biasanya mengandung serat kasar di atas 18 %, sedangkan konsentrat mengandung serat kasar kurang dari 18 %. Hijauan yang merupakan pakan utama ternak ruminansia tidak bisa diandalkan ketersediannya terutama pada pada musim kemarau. Hijauan di daerah tropis dari segi kualitas umumnya rendah, oleh karena itu peranan konsentrat sebagai pakan ruminansia amat diperlukan. Konsentrat dapat berasal dari limbah pertanian, limbah industri pertanian, limbah perkebunan dan limbah agroindustri.

Pada kesempatan kali ini akan diperbandingkan perberian kombinasi rumput gajah dengan onggok, dedak dan polar pada ternak domba, materi ini ditulis berdasarkan penelitian saudara kami Deny Eko P (Nutrisi Makanan Ternak FAPET UNDIP 99). Dengan ransum 40% rumput Gajah+60% dedak padi, 40% rumput Gajah+60% onggok, 40% rumput Gajah+60% polar dan kontrol 100% rumput gajah yang diberikan pada domba jantan. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman parennial yang dapat tumbuh sampai tinggi 180 – 300 cm. Rumput gajah tumbuh baik di daerah pegunungan dengan curah hujan 2500 mm/th. Pemotongan dapat dilakukan pada umur 30 – 50 hari dengan produksi sekitar 150 – 200 ton/ha .

Dedak padi merupakan sisa penumbukan atau penggilingan padi. Kualitas dedak padi dipengaruhi oleh banyaknya kulit gabah yang tercampur di dalamnya yang mengandung serat kasar antara 11-19. Onggok atau cassava merupakan sisa pembuatan tepung tapioka). Onggok merupakan sumber karbohidrat yang mudah terfermentasi. Zat pati yang terdapat dalam onggok menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikrobia rumen. Pollard memiliki kualitas nutrisi yang lebih baik daripada dedak padi maupun bekatul karena kadar air dan lemaknya lebih rendah. Pollard biasa digunakan sebagai sumber karbohidrat yang mudah tersedia dalam ransum ternak ruminansia.

data praksimat

Parameter untuk membandingkan ransum tersebut dengan mengamati konsumsi pakan dan kecernaannya. Konsumsi bahan kering tertinggi pada ransum kombinasi rumput gajah dengan polar yaitu 622,76 gr/ekor/hari; kombinasi dengan dedak 556,19; kombinasi dengan ongggok 478,57 dan yang full rumput gajah 357,62. Konsumsi rumput gajah paling ssedikit karena sifatnya yang “bulky” yang menyebabkan saluran pencernaan cepat penuh sehingga domba tidak makan lagi. Dengan serat kasar 37 % dan NDF 72,3, kondisi tingginya kandungan serat menyebabkan kemampuan ternak untuk mengkonsumsi pakan menjadi berkurang karena ruang dalam rumen telah penuh terisi. Konsumsi tertinggi pada kombinasi polar berdasar tingkat kesukaan/palatabilitas ternak pada bahan ini. Kandungan protein polar juga paling tinggi sehingga konsumsinya juga relatif lebih tinggi, karena kandungan protein pakan yang rendah akan menurunkan nafsu makan dan menurunkan efisiensi penggunaan zat-zat pakan yang lain

Kecernaan bahan kering pada kombinasi rumput gajah dengan polar paling tinggi yaitu 66,87 %; kombinasi dengan onggok 57,08%, kombinasi dengan dedak 55,07 % dan yang full rumput gajah 51,46%. Konsumsi pada kombinasi polar karena paling tinggi sehingga mengakibatkan kecernaannya juga paling tinggi. Pollard memilki kadar pati yang tinggi dan siap dicerna oleh ternak. Pati dalam butir gandum hampir sepenuhnya dicerna dalam saluran pencernaan namun laju dan tingkat fermentasi dan kecernaannya tergantung pada jenis butiran dan tingkat perlakuan. Pada ransum dengan kandungan serat kasar lebih tinggi menyebabkan kecernaannya juga rendah. Tingginya kandungan serat pada rumput gajah menyebabkan laju pakan dalam rumen rendah sehingga pakan akan tertinggal lebih lama dalam saluran pencernaan. Laju pakan yang rendah menyebabkan mikrobia rumen memiliki kesempatan mendegradasi bahan pakan lebih besar terutama bahan organik dan komponen karbohirat dari NDF yang dapat didegradasi dari rumput.

data tabel kc

Dari ransum tersebut dapat disimpulkan bahwa pakan dengan kombinasi 40% rumput gajah dan 60 % polar menghasilkan konsumsi dan kecernaan yang paling baik dibandingkan dengan pemberian onggok dan dedak padi. Pada pemberian pakan yang 100% rumput gajah menunjukkan performa ransum yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pakan hijauan/pakan berserat dengan kualitas rendah perlu didukung dengan pakan penguat yang berkualitas untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Leave a comment »

Pengamatan Kesehatan Ternak

Ternak sehat dapat diamati dari tingkah lakunya baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Tingkah laku ternak sehat ditunjukkan dengan kelincahan, kegesitan gerak dan tingkah laku makan/ruminasi. Ternak yang sehat menggambarkan gerakan yang aktif, sikapnya sigap selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi sekitar yang mencurigakan. Sudut matanya bersih tanpa adanya perubahan warna diselaput lendir dan kornea matanya. Ekor selalu aktif mengusir lalat. Kulit bulu halus dan mengkilat, pertumbuhan bulu merata dipermukaan tubuhnya. Secara fisik, ternak sehat dinilai dari frekuensi pernafasannya yang normal, antara lain untuk ternak kuda 8-10 kali/menit, sapi 10-30 kali/menit, domba dan kambing 10-20 kali/menit. Suhu tubuhnya juga berada diambang normal, yaitu kuda 38 0C; sapi 38,5 0C; kerbau 38,2 0C; dan domba 39 0C.

Pemeriksaan umum hewan penderita penyakit dimulai dari jarak yang tidak menganggu ketenangan dan sikap ternak. Seringkali ternak mengalami kegelisahan karena langsung didekati saat memeriksa. Pemeriksaan dari jauh harus dilakukan dari berbagai arah tubuh ternak. Tingkah laku ternak perlu diperhatikan, dalam keadaan berdiri atau tiduran, adanya rasa sakit yang ditandai dengan cara berdiri yang tidak bebas, pembagian pembebanan berat badan yang tidak merata dan sikap kaku. Posisi abnormal lain yaitu ternak berguling, menendang perutnya sendiri yang menunjukkan sakit dibagian perut. Ternak sakit yang sedang makan, ditunjukkan dengan kelainan cara mengunyah pakan, pengunyahan secara intermiten disebabkan rasa sakit saat itu. Pakan yang jatuh atau keluar lagi dari mulut dapat dikarenakan gangguan syarat pada mulut. Tingkah laku lain yang harus diperhatikan yaitu kemampuan lidah dan bibir dalam mengambil pakan.

Pemeriksaan pada ternak yang diduga sakit hendaknya dimulai dari pengamatan jarak jauh baru kemudian diperdalam dengan pengamatan dekat. Keserasian dan kesimetrisan pada kedua sisi tubuh perlu menjadi perhatian. Pemeriksaan simetri terbaik dilakukan dari sisi depan dan belakang, sedang keselarasan dilihat dari samping kiri dan kanan. Pemeriksaan terhadap wilayah tubuh ternak, kulit bulu dan kemungkinan adanya lesi/luka dan parasit. Kulit yang longgar dileher saat dicubit untuk menilai tingkat dehidrasi tubuh.

Wilayah kepala dan leher diperiksa konformasi dan simetrinya. Mata diperiksa pada kemampuan melihatnya dengan menggerakkan tangan pemeriksa. Gerakan mata abnormal (nystagmus) dan juling (strabismus) ditemukan pada penyakit syaraf. Pemeriksaan lubang hidung dilakukan terhadap adanya leleran hidungberbau tidak wajar, lesi dan pendarahan serta aliran udaranya. Saliva yang berlebihan dan berbau buuk menunjukkan adanya benda asing didalam mulut. Pemeriksaan palpasi dilakukan terhadap otot-otot pengunyah dan kelenjar limfe.

Pemeriksaan fisiologis dilakukan dengan palpasi, inspeksi visual dan penciuman disamping pendengaran dengan cara auskultasu dan perkusi. Kelainan konsistensi jaringan seperti busung dapat ditentukan dengan palpasi jaringan bawah kulit dengan tekanan jari yang tidak segera kembali ke bentuk asli. Perkusi bersama auskultasu dapat digunakan untuk menentukan diagnosa pasti terhadap jaringan yang berisi gas dalam rongga perut. Apabila terdapat gas maka terdengar suara nyaring atau ‘ping”. Auskultasu yang terbaik dengan menggunakan stetoskop. Pegukuran suhu tubuh ternak biasanya diukur melalui rektum. Termometer harus berada sedikitnya 1 (satu) menit dalam rektum. Pulsus atau mengetahui detak jantung ditentukan dari arteri doiekor atau muka pada ternak, paling mudah dengan uaskultasi jantung

Pencegahan penyakit yang terjadi pada ternak dapat dilakukan dari awal pemeliharaan sampai dengan ternak dewasa. Pemberian kolostrum dan perawatan khusus pada awal sejak kelahiran perlu mendapat perhatian; karena persentase kematian tertinggi pada masa itu. Penempatan anak yag terpisah dari induk akan mengurangi penularan penyakit dari ternak yang lebih tua serta penempatan pada ternak yang baru masuk kandang. Penempatan pada kandang yang leluasa gerak dan perawatan kebersihan kandang terutama lantai juga dapat mencegah penyakit. Perawatan bulu dan kuku serta pemberian obat cacing yang teratur perlu dilakukan. Pencegahan penyakit khusus dengan melakukan vaksinasi yaitu menjaga kekebalan tubuh, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan kondisi ternak. Kebersihan kandang dan lingkungan kandang, pengelolaan tata laksana reproduksi serta tata laksana pakan turut serta menyumbang dalam pencegahan penyakit.

 

Leave a comment »

Kunci Sukses Beternak

Harapan dalam beternak sudahlah pasti berhasil dan sukses. Arah, tujuan dan komoditas ternak perlu dipastikan sebelumnya. Misalkan pada sektor usaha ternak ruminansia kecil, perlu dipilih dahulu komoditas kambing atau domba. Selanjutnya diperdalam lagi arahnya apakah daging, susu, seni, edukasi atau anakan. Hal tersebut kemudian dibingkai dalam pasar yang dapat dijangkau dengan kekuatan jaringan kita. Setelah anda mengetahui posisi sebelum memulai beternak maka perlu diketahui kunci-kunci untuk sukses beternak.

 

Keinginan  dan kesungguhan untuk memelihara.

Usaha dibidang apapun harus dimulai dengan kesungguhan dalam diri yang kuat untuk menjalaninya. Pada beternak syarat ini penting karena objek yang digunakan untuk berusaha adalah komoditas yang hidup/bernyawa. Jadi begitu lalai akan segera mati dan tidak ada keuntungan. Dengan  bersungguh-sungguh maka ada jaminan untuk selalu tabah menghadapi setiap masalah.

Belajar selalu

Belajar akan lebih mempertajam pengalaman dan pengetahuan pelaku usaha ternak.  Belajar dapat dilakukan dengan memperhatikan keseharian dan pengalaman yang telah dilaluinya sendiri maupun dengan sharing pengetahuan mereka yang sudah berhasil. Bertanya kepada peternak sukses merupakan keharusan untuk menimba ilmu serta membina jaringan. Ini adalah jaminan kemajuan seorang peternak.

Keinginan untuk maju

Karakter yang jarang dimiliki peternak kita.Keinginan maju perlu ditumbuhkan dengan tidak mudah berbangga yang berlebih atas pencapaian.Mereka cenderung puas atas apa yang telah diperoleh. Apabila hal ini dilakukan maka dipastikan usahanya akan tumbuh dan berkembang.

ternak kambing

Sukses adalah pilihan

Dengan memadukan ketiganya sebelum memulai dan setiap saat…..maka usaha akan menghasilkan. Jiwa wirausaha yang baik tidak akan muncul tanpa ketiganya.

Leave a comment »