Archive for Ruminansia

Fermentasi Ruminansia

 

perut

Ternak rumiansia merupakan komoditas ternak yang istimewa dengan adanya rumen. Pada rumen berlangsung proses fermentasi inilah istimewanya ruminansia. Fermentasi dalam rumen banyak memberikan manfaat yaitu bakteri rumen dapat memanfaatkan senyawa NPN menjadi protein tubuh; mikrobia rumen dapat mendegradasi selulosa dan hemiselulosa yang tidak dapat dicerna oleh hewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi; produk fermentasi dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diabsorpsi; dapat menampung pakan dalam jumlah besar dan pakan dapat diubah menjadi partikel yang lebih kecil; bakteri dalam rumen dapat mensintesis vitamin B dan K.

Bakteri-bakteri yang bertanggung jawab dalam proses fermentasi membentuk asetat, propionat, butirat, CO2 dan H2. Spesies bakteri metanogenik akan menggunakan CO2, H2 dan format untuk membentuk gas metana. Beberapa spesies memproduksi amonia dan asam lemak terbang berantai cabang dari asam-asam amino tertentu dan beberapa mikroba mengeluarkan urease untuk memecah urea sehingga menjadi amonia dan CO2 .

profeed

Kelestarian proses fermentasi dalam rumen dipengaruhi oleh pH rumen yang dipertahankan oleh saliva agar tidak berubah, kondisi rumen anaerob, suhu rumen konstan, rumen yang berkontraksi akan menambah kontak antara enzim dan substrat, laju pengosongan rumen diatur sedemikian rupa sehingga setiap saat selalu ada isinya. Pemberian pakan kering  akan memacu sekresi saliva. Pakan konsentrat Profeed bisa diaplikasikan sebagai pakan kering. Saliva yang disekresikan oleh ruminansia memiliki fungsi sebagai bufer sehingga larutan dalam rumen mempunyai pH konstan, menstabilkan jumlah cairan dalam rumen dan konsentrasi ion dalam rumen serta gerakan retikulo-rumen yang teratur sehingga memungkinkan kelancaran proses pencernaan dan kondisi anaerob memungkinkan pertumbuhan mikrobia.

 

(Studi Pustaka : Sutardi T. 1977; Tillman.1991, Arora 1995 dan Soewardi 1974)

 

 

Leave a comment »

KEBUTUHAN BAHAN KERING ADALAH….

timbang

Nutrisi pakan pertama –tama digunakan untuk kebutuhan hidup pokok dan sisanya digunakan untuk sintesis produk ternak seperti daging, susu dan cadangan energi. Zat zat gizi yang dibutuhkan oleh ternak yang sedang tumbuh ataupun digemukkan meliuti protein, energi, vitamin, mineral dan air; zat ini terkandung pada berbagai jenis pakan. Kebutuhan ternak ruminansia akan zat pakan erat kaitannya dengan bobot badan dan produksinya.

Kebutuhan ternak ruminansia direprestasikan dalam kebutuhan akan konsumsi bahan kering. Bahan kering (BK) adalah total zat-zat pakan selain air dalam suatu bahan pakan, kebutuhan bakan kering ini dipenuhi dari hijauan dan konsentrat. Pada ternak sapi potong kebutuhan bahan kering adalah 2,5 – 3,15 % dari bobot badannnya (menurut Tillman). Konsumsi BK dipengaruhi oleh bangsa, jenis ternak, palatabilitas pakan, umur, kualitas pakan, laju pakan dalam saluran pencernaan dan keadaan lingkungan

Tabel Kebutuhan BK sapi potong.

Bobot Badan (kg) PBBH (kg) Kebutuhan Bahan Kering (kg)

250

0,75

1,00

6,4

6,6

300 0,75

1,00

7,4

7,5

400 0,75

1,00

8,3

8,5

450 0,75

1,00

10

10,2

500 0,75

1,00

10,8

11

 

Contoh :

Berapakan kebutuhan bahan kering seekor sapi dengan bobot 477 dengan target PBBH 0,9 kg?

Karena data bobot ternak kita tidak ada dalam tabel makan harus menghitung..

 

Berdasarkan kebutuhan bobot 477kg berada di Data tabel yang dipakai adalah data bobot ternak 450 dan 500 kg

  • Mengetahui dahulu kebutuhan BK Sapi bobot 477 kg dengan PBBH 0,75kg/hari

1

  • Mengetahui dahulu kebutuhan BK Sapi Sapi bobot 477 kg dengan PBBH 1kg/hari

2

  • Kebutuhan BK Sapi bobot 477 dg PBBH 0,9 KG/HR

3

Jadi kebutuhan BK sapi dengan bobot 477 dan PBBH 0,9 adalah 10,48 kg BK

 

 

 

 

Comments (1) »

Induk Bunting, Apa yang Harus Diperhatikan?

Bunting adalah suatu masa dimana embrio tumbuh dan berkembang secara alami dalam rahim induk dari jenis mamalia. Kesuksesan peternak pastilah melewati proses ini pada ternaknya dan menjadi kebanggaan saat ternaknya bunting.

Exif_JPEG_420

Pemeriksaan Kebuntingan

Perkembangan embrio dalam rahim sangat rentan dengan pengaruh kondisi induk maupun kondisi lingkungan. Kondisi ini menuntut peternak untuk memperlakukan induk bunting lebih seksama dalam pemeliharaaan harian. Ransum dan kesehatan ternak menjadi salah satu perhatian utama.

Induk bunting harus mendapat ransum yang baik yaitu kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan segar dan variatif juga mendukung dalam perkembangannnya. Pakan penting untuk diperhatikan setelah umur kehamilan lebih dari dua bulan. Dilakukan untuk mempersiapkan perkembangan foetus dan memperbaiki kondisi tubuh untuk periode laktasi berikutnya. Salah satu ransum yang baik adalah konsentrat PROFEED produksi Bersama Ben Berkah.

Exif_JPEG_420

Induk Bunting

Energi ransum induk bunting dijaga agar cukup untuk kebutuhan. Hindari energi berlebih karena dapat mengakibatkan kegemukkan dan saat melahirkan terjadi distokia. Protein ransum haruslah cukup, apabila kekurangan akan menurunkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Tak lupa juga untuk lebih menyediakan kebutuhan ternak akan mineral.

Kesehatan induk bunting perlu dijaga untuk menghasilkan kualitas anakan yang kuat dan sehat serta induk prima. Salah satu upayanya adalah memisahkan ternak bunting dengan yang lainnya, agar tidak mudah tertular penyakit. Beberapa penyakit viral menyebabkan infeksi pada plasenta dan foetus akibatnya pedet yang dilahirkan mati. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang.

Comments (2) »

PENGGEMUKAN

Usaha penggemukan yang terkini dilakukan dengan petunjuk dan pedoman ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa sistem yang dilakukan dalam penggemukan terutama sapi ialah “pasture fattening”, “dry lot fattening” dan kombinasi keduanya.

“Pasture Fattening” adalah sistem penggemukan dimana ternak dilepaskan dipadang penggembalaan. Ternak merumput sendiri sampai kenyang kemudian menjelang malam dikandangkan dan besok dilepaskan lagi. Jenis ternak yang bisa optimal adalah ternak dimana sistem rumen sudah sempurna atau ternak sudah dewasa. Keberagaman habitat padang penggembalaan sangat menentukan keberhasilan, kombinasi rumput dan legume biasanya diterapkan.

domba

Beberapa keuntungan sistem ini adalah penghematan tenaga kerja – biaya; mengurangi penggunaan sumber protein dengan harga tinggi; ternak sekaligus memupuk lahan rumput. Kelemahan sistem ini ialah penggembalaan memakan waktu lama, membutuhkan lahan luas, ada permasalahan kala musim kemarau.

“Dry lot fattening” adalah sistem dimana sapi diberi ransum pengguat sebagai makanan utama. Keuntungan sistem ini ialah ternak cepat gemuk dan pertumbuhan pesat karena banyak mengandung unsur nutrisi yang dibutuhkan ternak yang telah dihitung sebelumnya. Pakan konsentrat merek Pro Feed yang diproduksi PT. Bersama Ben Berkah salah satu contoh pakan penguatnya.

dry lot fattening

Feedlot sudah mengaplikasikan sistem ini , dimana semua kebutuhan ternak terkontrol terutama pakannya. Daerah yang kaya dengan hasil limbah pertanian, perkebunan biasanya menjadi pilihan lokasi. Kombinasi kedua sistem tersebut dipilih untuk lebih mendapatkan hasil optimal. Ternak diberi pakan penguat namun beberapa saat juga digembalakan dipadang penggembalaan.

Leave a comment »