Archive for Ruminansia

Sinkronisasi Berahi

VULVA MERAHSalah satu parameter kelancaran usaha beternak ruminansia (sapi, kambing, domba) adalah kelahiran yang sesuai jadwal. Kriteria ini merupakan penampilan dari reproduksi ternak. Persentase kebuntingan (conception rate) dan jarak beranak (calving interval) merupakan kombinasi penampilan reproduksi ternak.

Sulitnya pengenalan berahi (estrus), banyak kasus anestrus dan berahi tenang (silent heat) sehingga deteksi berahi tidak tepat,; ini menjadi kendala dalam proses perkawinan, baik secara alami maupun inseminasi buatan (IB). Untuk mengatasi masalah ini dikembangkan teknik sinkronisasi berahi dengan memanipulasi hormon reproduksi.

Sinkronisasi adalah suatu pengendalian estrus yang dilakukan pada ternak betina sehat dengan manipulasi mekanisme hormonal, sehingga keserentakan estrus dan ovulasi dapat terjadi; dalam kurun 2-3 hari setelah perlakuan dihentikan, inseminasi buatan bisa dilakukan serempak. Sinkronisasi mengarah pada hambatan ovulasi dan penundaan regresi korpus luteum. Ada dua tujuan dalam sinkronisasi estrus yaitu 1) mendapatkan estrus dengan waktu yang diketahui pasti, memungkinkan IB secara bersamaan; 2) menghasilkan angka kebuntingan yang lebih baik. Sinkronisasi estrus ialah tindakan menimbulkan berahi, diikuti ovulasi fertil pada sekelompok atau individu ternak untuk menghasilkan kebuntingan. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Bentuk Olahan Pakan Ruminansia

Pada saat ini sudah sangat familiar terhadap pakan ternak yang diproduksi oleh pabrikan. Pakan ayam mulai dari fase DOC hingga finisher dan layer yang paling banyak dan mudah ditemui dipasaran atau poultry shop, menyusul pakan ikan &udang, pakan pet. Pakan ruminansia (sapi, kambing, domba) akhir-akhir ini mulai menggeliat.

Berbagai bentuk pakan ternak yang diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan produksi ternak. Bentuk pakan ternak yang ada yaitu tepung (mash), pelet, granule, wafer dan biskuit. Akan tetapi apapun bentuknya, homogenitas menjadi faktor kunci dalam semuanya. Hal ini akan mempengaruhi konsistensi pertumbuhan (daging), produktivitas (susu) dan daya tahan ternak terhadap lingkungan.

konsentrat profeed

Pakan ruminansia yang sudah diproduksi bentuk allmash-konsentrat, pelet, wafer dan biskuit. Bentuk allmash hingga konsentrat yang paling banyak diproduksi berkaitan dengan komponen harga yang lebih ekonomis. Pakan ini berupa campuran bahan yang telah digiling dengan tingkat kehalusan tertentu. Konsentrat lebih ekonomis karena tidak adanya penambahan biaya proses lanjutan (biasanya intake-grinding-mixing-bagging).

Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Formulasi Ransum

profeedRansum adalah campuran satu atau lebih bahan baku yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan satu hari dengan maksud dan tujuan tertentu. Contoh bahan pakan misalnya bekatul, onggok, polar dll. Ransum yang baik harus disusun dan diformulasikan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan awal. Aplikasi pengetahuan nutrisi bahan pakan dan kebutuhan ternak haruslah menjadi pertimbangan.

Dalam melakukan formulasi atau penyusunan formula paka perlu memperhatikan strategi memilah, memilih dan menyajikan. Strategi memilih diantaranya adalah memilih bahan yang berkualitas dan ekonomis. Prinsip ini dengan memperhatikan sifat bahan secara organoleptik, kemudahan mendapatkan, tidak berefek negatif, tidak bersaing dengan manusia dan berkelanjutan ketersediaannya. Pakan secara umum dalam klasifikasi pakan hijauan dan konsentrat. Pemilihan bahan perlu mempertimbangan harga, acuan sumber bahan apakah itu sumber energi atau protein. Komponen limbah pertanian, perkebunan, limbah pasar bisa dikombinasikan dalam formulasi.

Bahan yang sudah terpilih selanjutnya dipilah berdasar fisik, kimiawi, biologi serta suplementasi. Fisik dalam hal ini misalnya perlakuan bahan sebelum diformulasikan misal apakah bahan perlu dihaluskan, apakah perlu dicacah dan pengolahan lanjutan. Pemilahan kimia dilakukan untuk mendukung aktivitas kimia bahan, seperti proses pelayuan, pengeringan dan proses lain secara kimiawi. Penambahan probiotik juga menjadi salah satu pemilahan bahan; sedangkan suplementasi dilakukan pada beberapa bahan yang ada kekurangan beberapa kandungan. Misalnya suplementasi mineral.

Penyajian disini adalah memberikan kumpulan bahan setelah diformulasikan kepada ternak. Jenis ternak (misal sapi, kambing atau domba) menjadi acuan dasar dalam penyajian ransum, kemudia melihat faktor fisiologi ternak, apakah pedet, bunting, lantasi ataukan pembesaran. Kebutuhan dan kecukupan pakan yang disajikan dengan memperhatikan ternak menjadi sehat, untung dan ekonomis; ternak tenang, kenyang nutrisi dan kenyang perut.

profeed joss

Formulasi ransum biasanya dilakukan dengan cara pearson square, least cost formulatian dan trial error. Apabila anda kesulitan memformulasi dan pengin  praktis dapat menggunakan pakan ternak PROFEED produksi Berikut kami contohkan file excel untuk formulasi menggunakan pearson square.File excel  klik disini. Selamat mencoba……

Comments (5) »

Hindari Inbreed, Perbaiki Genetik…..ASPEKPIN hadir

bbpu dan aspekpin

Aspirasi peternak perlu didengar, perlu ditampung, perlu diteruskan….inilah yang menjadi salah satu alasan diperlukannya sebuah wadah. Saat ini pelaku usaha peternakan kambing perah meningkat dibanding beberapa tahun dahulu; akomodir permasalahan, usulan, ide dan gagasan demi kemajuan usaha ternak kambing perah mutlak diperlukan.

Disinilah peran Asosiasi Peternak Kambing Perah Indonesia (ASPEKPIN) untuk menjadi wadah peternak kambing perah nasional. Menjadi asosiasi unggulan dan advokasi bagi peternak kambing perah nasional, yang mampu menghadirkan kesejahteraan bagi anggotanya, inilah misi dari ASPEKPIN.  Sedangkan misinya adalah

  1. Meningkatkan kualitas bibit kambing perah nasional melalui program bersama dengan pemerintah.
  2. Meningkatkan skil peternak kambing perah melalui pembinaan dan pelatihan berkala.
  3. Menghadirkan bibit ternak dan hasil produksi peternak kambing perah yang memiliki standar nasional.
  4. Menghadirkan koperasi peternak kambing perah sebagai salah satu solusi permasalahan anggota.
  5. Menjadi mitra pemerintah dalam memajukan industry peternakan kambing perah nasional.
  6. Membangun jaringan pasar dalam rangka menjamin kelangsungan serapan hasil produksi anggota.

Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »