Archive for Ruminansia

Pola Perkawinan Kambing Domba (Beranak 3 x dalam dua tahun)

Anakan Kambing Tripet

Anakan Kambing Tripet

Kambing domba merupakan ternak ruminansia yang relatif  simple dibandingkan sapi, dalam artian tidak memerlukan modal yang besar untuk mendapatkannya, mudah diperjualbelikan serta pemeliharaan lebih mudah. Selain itu faktor jumlah anak yang  dilahirkan (litter size) pada kambing dan domba relatif lebih bagus dibanding dengan sapi. Kelahiran anakan  2-3 ekor pada kambing domba merupakan hal yang biasa.

Fakta inilah yang menjadikan kambing dan domba menarik untuk diternakkan terutama dalam hal breeding.  Peluang perbanyakannya lebih besar dibandingkan sapi. Proses  kebuntingan pada kambing domba juga lebih singkat dibanding sapi. Ada kiat yang jitu yang dapat diterapkan dalam breeding kambing domba agar perbanyakan populasi signifikan yaitu dengan menargetkan beranak tiga kali dalam dua tahun.

pola perkawinan kambing domba (beranak 3x/2 tahun)

pola perkawinan kambing domba (beranak 3x/2 tahun)

Ada tiga fase penentu agar pola ini berjalan dengan baik  yaitu

  • Dalam satu siklus birahi harus sudah terjadi kebuntingan.
  • Fase kebuntingan dengan memberikan asupan nutrisi yang pas dan cukup
  • Masa pasca melahirkan hingga penyapihan dalam waktu 2 bulan

Kedisiplinan  dan keakurasian dalam rangkaian proses reproduksi ini sebagai kuncinya. Jadi jarak antar kelahiran yang diharapkan 8 bulan, apabila dalam dua tahun domba beranak tiga kali dengan litter size (jumlah kelahiran) 2 ekor maka dalam dua tahun ada penambahan 6 ekor kambing domba

beranak 3 kali

beranak 3 kali

Leave a comment »

Ngaji….Peternakan, Bagaimana Breeding?

Ngaji….Peternakan, Bagaimana Breeding?

Ilmu akan senantiasa ter update dan upgrade, termasuk juga ilmu pertanian & peternakan. Beberapa waktu lalu menghadap ke Tuan Guru Nutrisi Pakan yang sangat saya hormati, beliau adalah Guru Besar Nutrisi Pakan IPB Prof. Dr. Ir. Nahrowi, MSc. Tanggapan yang ramah bliau sampaikan untuk berdiskusi dirumah saja.

Alhamdulillah tanpa masalah berarti, kita sampai dirumah beliau yang dibelakang rumah ternyata banyak hewan ternak; sebagai koleksi sekaligus aplikasi atas keilmuan bliau. Pertemuan ini sangat cair karena beberapa kali kita diskusi dengan beliau.

Prof Nahrowi

Prof Nahrowi

Tidak seperti diskusi kita sebelumnya, kali ini dirumah bliau dimulai dengan Al-Qur’an. Kita diberi Qur’an disuruh membaca surat An Nahl Ayat 5-10. Dan inilah materi diskusi Pakan kita dengan Prof Nahrowi sekaligus membuka wawasan tentang breeding:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

(5). وَالْأَنْعَامَ خَلَقَهَا ۗلَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan.

(6). وَلَكُمْ فِيهَا جَمَالٌ حِينَ تُرِيحُونَ وَحِينَ تَسْرَحُونَ
Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.

(7). وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَىٰ بَلَدٍ لَمْ تَكُونُوا بَالِغِيهِ إِلَّا بِشِقِّ الْأَنْفُسِ ۚإِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

(8). وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً ۚوَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.

(9). وَعَلَى اللَّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ وَمِنْهَا جَائِرٌ ۚوَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ
Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).

(10). هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖلَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.

 

Ternak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu pakaian, transportasi maupun makanan. Dan tidak saja menciptakan langit, bumi, dan manusia, hewan ternak juga telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada bulu dan kulit yang dapat kamu jadikan pakaian yang menghangatkan badan kamu dan berbagai manfaat lain yang dapat kamu ambil dalam kehidupan kamu, dan sebagian dari-Nya juga dapat kamu makan. Dan selain manfaat-manfaat tersebut kamu juga dapat memperoleh keindahan padanya, yakni pada hewan ternak itu, ketika kamu membawanya kembali ke kandang pada sore hari dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan pada pagi hari.(://tafsirweb.com/4353-surat-an-nahl-ayat-5.html)

Padang Gembala Sapi Vegetasi Beragam

Padang Gembala Sapi Vegetasi Beragam

Allahu Akbar…..ternyata panduan beternak terutama breeding sudah diberi petunjuk, caranya, detil dalam Qur’an. Dan langkah inilah yang ternyata telah dilakukan oleh peternak luar negeri sana sehingga beternak menjadi lebih menguntungkan. Kajian saya yang awam ini, peternakan yang disarankan memang dengan pola penggembalaan. Tidak sekedar menggembala namun menyiapkan padang gembala/pastura dengan berbagai vegetasi tanaman untuk pakan ternak sekaligus melakukan pengaturannya.

 

Pola pemeliharaan semi ekstensif yang disarankan karena membawa kembali ternak  dari padang gembala (kandang). Jadi pola dengan menggembalakan disiang hari dan kembali ke kandang setelah sore hari. Tentunya ada aktivitas didalam kandang yang harus dilakukan dan pada ayat 8 disampaikan gambaran cara dan sarana yang dapat dipakai. Pada pemeliharaan semi ekstensif masih dilakukan penambahan kebutuhan ternak yang diberikan saat ternak berada didalam kandang, baik itu pakan tambahan, mineral maupun tindakan penanganan lain.

Padang Gembala Kambing

Padang Gembala Kambing

Dengan cara beternak yang demikian makan ternak akan mencari sendiri dipastura kebutuhan pakan yang dibutuhkan dan memakan sesuai kebutuhannya. Sistem pemeliharaan ini juga lebih menerapkan animal welfare : Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa haus dan lapar; Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa ketidak nyamanan/ penyiksaan fisik; Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit ; Ternak bebas untuk mengekspesikan perilaku alamiah; Ternak bebas dari ketakutan dan rasa tertekan.

Terjawab sudah bagaimana cara breeding agar tidak kehabisan nafas sebelum garis finish. Serta gambaran bagaimana efisiensi akan diperoleh dengan sistem pemeliharaan yang demikian. Maka nikmat sebenarnya dalam beternak akan lebih terasa.

 

Leave a comment »

MEDOKA….Memuliakan dan Sempurnakan Ibadah Qurban

Penyembelihan hewan qurban  merupakan rangkaian ibadah yang tata caranya diatur  dan tentunya dilakukan ditempat baik dan benar. Banyak sekali pedoman penyembelihan hewan qurban  yang dapat diakses baik itu dari swasta, Kementrian Pertanian, Kementrian Agama dan ini sangat membantu dalam tata cara penyembelihan serta penanganannya. Tempat  ideal untuk melaksanakan pemotongan hewan qurban memang di RPH (Rumah Potong Hewan) karena tata cara, fasilitas, dan higienitasnya.

Penyembelihan hewan qurban banyak dilaksanakan pada lingkungan sekitar masjid, dikebun, deket selokan dan lokasi lain yang kurang tepat. Banyak penyembelihan dilakukan diatas selokan, diatas tanah tanpa alas, cukup ironis ini dilakukan dengan mengagungkan asma Allah (namun ditempat itu banyak cemaran). Hal ini dikarenakan masjid yang mempunyai RPH atau yang bekerja sama dengan RPH, terbatas jumlahnya. Kondisi tempat pemotongan akan mempengaruhi higienitas dan kualitas daging, karena sangat dimungkinkan adanya cemaran.

Hal ini berlangsung dari tahun  ke tahun, realitas ini mendorong El Barka dengan menggandeng JULEHA  (Juru Sembelih Halal) mensosialisasikan penyembelihan hewan qurban  yang benar dan tepat. Beriringan dengan program tersebut pada tahap awal diluncurkan sebuah inovasi solutif bernama “MEDOKA”.

Medoka

Meja Potong Domba Kambing

Medoka merupakan  meja potong domba dan kambing portable, alat ini berupa meja (sudah dikondisikan) bisa dilipat dari bahan tahan karat dan perangkat pendukung lain yang terinstal pada meja tersebut. Perangkat ini dirancang dan dibuat sesederhana tanpa mengurangi fungsi serta nilai tambahnya. Medoka selalu diupdate dan upgrade untuk menyempurnakan fungsinya. Langkah ini dilakukan agar dapat diduplikasi oleh panitia pemotongan hewan qurban di seluruh Indonesia. El Barka membagikan  ratusan Medoka ke  beberapa masjid di Indonesia secara gratis agar ibadah qurban semakin sempurna dengan memuliakan hewan qurban.

El barka tebar meja potong

El barka tebar meja potong domba kambing

Medoka sangat mudah digunakan :

  • Siapkan medoka dengan posisi bagian atas meja vertikal
  • Sambungkan dengan kran air dan saluran penampung darah
  • Ambil kambing/domba dari kandang,berdiri sejajarkan dengan posisi meja

medoka  tahap 1.jpg

  • Pasangkan pengikat medoka ke tubuh kambing/domba
  • Tarik dan tekan medoka sehingga posisi kambing terangkat

medoka tahap 2.jpg

  • Pastikan pengunci terpasang dengan benar
  • Ternak siap dipotong

medoka tahap 3.jpg

*Beberapa foto diambil dari konten video Juleha indonesia

https://scontent.cdninstagram.com/vp/968cf21f6b1990ae924318bb878009d3/5D3FE1A9/t50.2886-16/64645169_2281797075402729_4352633730234318848_n.mp4?_nc_ht=scontent.cdninstagram.com

Leave a comment »

Penyembelihan Hewan Qurban Yang Halal dan Baik

Qurban  merupakan sebuah ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan penyembelihan hewan qurban atas dasar ketaqwaan dan kesabaran dalam melaksanakan perintahNYA. Sebagai rangkaian ibadah maka tata cara pelaksanaannya diatur sedemikian rupa, diantaranya :

Syarat Petugas Penyembelih

  • Laki-laki muslim dewasa
  • Sehat jasmani rohani
  • Memiliki pengetahuan & ketrampilan teknis dalam penyembelihan hewan halal yang baik dan benar

Syarat Peralatan

  • Pisau/golok yang digunakan harus tajam, sehingga menjamin dapat memutus pembuluh darah, tenggorokan dan saluran makanan.
  • Senantiasa terjaga kebersihannya dan tidak berkarat.

Persyaratan Sarana

  • Kandang penampungan sementara bersih, kering dan mampu melindungi dari panas matahari dan hujan
  • Tempat penyembelihan kering, bersih dan terpisah.
  • Lubang penampungan darah 0,5 x 0,5 x 0,5 m untuk tiap 10 ekor kambing atau 0,5 x 0,5 x 1 m untuk sapi
  • Tersedia air bersih yang cukup untuk mencuci peralatan dan jeroan selama proses berlangsung
  • Tempat khusus untuk penanganan daging yang harus terpisah dari jeroan dan terjaga kebersihannya.

Perlakuan Hewan Sebelum Disembelih

  • Pemeriksaan ante mortem
  • Dilakukan secara wajar dengan memperhatikan animal welfare agar ternak tidak stress dan daging berkualitas
  • Diistirahatkan sebelum disembelih dengan pemberian pakan dan minuman
  • Merebahkan/menjatuhkan dengan hati-hati, hindari cara paksa dan kasar

Tata Cara Penyembelihan Halal

  • Penyembelihan dilakukan dengan tata cara agama islam sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan persyaratan hygienis serta sanitasi, diantaranya :
  • Hewan direbahkan menghadap arah kiblat
  • Membaca basmalah
  • Hewan disembelih dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau dari leher pada saat memotong 3 (tiga) saluran sekaligus yaitu:
    • Saluran makan (mar’i)
    • Pembuluh darah (wadajain)
    • Saluran nafas (hulqun)
  • Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar-benar mati sempurna
  • Penanganan hewan setelah sembelih sebaiknya dilakukan dengan posisi digantung pada kaki belakangnya agar pengeluaran darah sempurna, kontaminasi silang dapat dicegah dan penanganan lebih mudah.
perlakuan jaroan

perlakuan jaroan

  • Ikat saluran makanan (esofagus) dan anus agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging
  • Lakukan pengulitan secara hati-hati dan bertahap, diawali dengan membuat sayatan pada bagian medial kaki
keluarkan jeroan

keluarkan jeroan

  • Keluarkan isi rongga dada dan rongga perut secara hati-hati agar dinding lambung dan usus tidak tersayat
  • Pisahkan jeroan merah (hati,jantung, paru, ginjal, limfa) dari jeroan hijau (lambung,usus, esofagus,lemak)
  • Pemeriksaan post mortem
  • Pindahkan karkas ke tempat khusus untuk penanganan lanjut.

Pemeriksaan Post Mortem

Pemeriksaan post-mortem adalah pemeriksaan kesehtan karkas dan organ tertentu (jeroan) setelah penyembelihan yang bertujuan untuk memutuskan apakah daging aman dan layak konsumsi. Dilakukan oleh dokter hewan atau juru uji daging/petugas teknis yang telah mendapatkan pelatihan tentang meat inspector dan dibawah supervisi drh.

(Leaflet Pedoman Penyembelihan Hewan Qurban yang Halal dan Baik, BPJPH Kementrian Agama RI)

Comments (1) »