Posts tagged domba

Kalau Ada Teori Teruji….Kenapa Ragu? Saatnya Feeding & Manajemen Ditingkatkan

Dunia peternakan  berkembang sangat dinamis dari tahun ke tahun. Banyak keilmuan yang terus ter -update dan ter-upgrade mengikuti jaman. Termasuk  ternak ruminansia,  berkembang dengan pesat.  Namun perkembangan ini akan menguntungkan bagi peternak apabila dibarengi dengan ilmu.

Banyak keilmuan pertanian dan peternakan yang telah memunculkan teori-teori yang telah teruji dan dapat diaplikasikan. Teori keilmuan dalam budidaya ternak  dan ilmu non ternak yang mendukung, sangat diperlukan oleh peternak di era saat ini.  Minimal pada ilmu mendasar budidaya ternak.

Berikut kami sampaikan sebuah teori yang tersaji dalam diagram dari buku  Basic Animal Nutrition & Feeding. Fifth Edition karya Wilson G. Pond; David C. Church;  Kevin R. Pond dan PAtricia A Schoknecht. Pada diagram tersebut menjelaskan perubahan bobot badan secara normal pada domba betina dengan bobot awal 70 kg saat melahirkan dua anak kembar.

perubahan bobot badan domba betina.jpg

Pada domba dengan  bobot awal 70 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan dua ekor, akan mengalami penurunan bobot badan signifikan pasca melahirkan.  Kondisi ini akan terus menurun seiring dengan masa laktasi dan menyusuinya.  Pada masa kering kandang, kondisi bobot badan akan mulai berangsur-angsur naik hingga siap dikawinkan.  Apabila perkawinan berhasil makan akan ada perkembangan embrio dan mengakibatkan meningkat juga bobot induk. Dinamika kondisi induk pada kondisi normal dapat terbaca pada diagram diatas sehingga dengan pakan dan manajemen yang baik produktivitas ternak tetap terjaga.

  • Dengan diagram ini saya jadi paham kenapa flushing disarankan beberapa minggu sebelum perkawinan.
  • Dari diagram ini saya jadi paham kenapa harus dilakukan perbaikan pakan di kebuntingan bulan ke 3.
  • Melihat gambar ini jadi memaklumi kenapa untuk menghasilkan susu dimasa laktasi harus diimbangi pakan.
  • Dan juga dari diagram ini saya paham kenapa diperlukan masa kering.
  • Akhirnya saya bisa menyimak kapan masa masa kritis peternak harus campur tangan

Jadi upaya persiapkan kondisi ternak dapat dilakukan dengan sedikit mengintip diagram ini….biar apa? Ya biar kondisi ternak membaik dan menghasilkan output yg diharapkan dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas pakan.

Diagram ini dapat dimanfaatkan oleh temen temen peternak yang fokus pada perah maupun breeding.  Kenapa? Karena kita dapat menghindari kurangnya susu  untuk anak (pelaku breeding) pasca melahirkan. Karena  kita dapat mengoptimalkan litter size. Karena  kita dapat memproduksi susu dengan optimal. Karena  kita dapat melakukan proses breeding dengan sukses. Dengan mengoptimalkan feeding dan manajemen pada breed yang tepat, setelah mengetahui titik kritis dari siklus produksi ternak.

Leave a comment »

Body Score Pada Domba

 

Merupakan klasifikasi domba berdasar kondisi tubuhnya, kondisi yang menggambarkan kondisi kurus sampai dengan gemuk suatu ternak domba dalam skala angka. Kondisi antar individu ternak sangat beragam sehingga pengklasifikasian ini menjadi penting.

Penilaian ini memerlukan latihan untuk dapat menentukan score berdasarkan penampakan fisiknya. Penggunaan teknik ini secara teratur akan memudahkan melakukan tindakan dan akan memastikan bahwa makanan tambahan diberikan kepada ternak.

Sistem obyektif  untuk menilai kondisi tubuh diperlukan karena dua alasan :

  1. Mendefinisikan kondisi ternak seperti kurus, ramping, gemuk, sedang, bugar dan baik yang bervariasi antar individu.
  2. Mendefinisikan individu dari deskripsi ini cenderung bervariasi dari satu tahun ke tahun tergantung pada status gizi umum kelompok/kawanan.  Kondisi gemuk pada tahun dengan kondisi  bagus akan berbeda dengan kriteria gemuk pada tahun gersang.

Body score pada domba dapat dimulai dari skala 1 sampai dengan 5, berikut penjelasannya :

body score pada domba

body score pada domba

Skor tersebut terkait dengan tingkat kegemukan di daerah pinggang belakang, di belakang tulang rusuk. Skor tersebut dinilai dalam empat tahap Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Pola Perkawinan Kambing Domba (Beranak 3 x dalam dua tahun)

Anakan Kambing Tripet

Anakan Kambing Tripet

Kambing domba merupakan ternak ruminansia yang relatif  simple dibandingkan sapi, dalam artian tidak memerlukan modal yang besar untuk mendapatkannya, mudah diperjualbelikan serta pemeliharaan lebih mudah. Selain itu faktor jumlah anak yang  dilahirkan (litter size) pada kambing dan domba relatif lebih bagus dibanding dengan sapi. Kelahiran anakan  2-3 ekor pada kambing domba merupakan hal yang biasa.

Fakta inilah yang menjadikan kambing dan domba menarik untuk diternakkan terutama dalam hal breeding.  Peluang perbanyakannya lebih besar dibandingkan sapi. Proses  kebuntingan pada kambing domba juga lebih singkat dibanding sapi. Ada kiat yang jitu yang dapat diterapkan dalam breeding kambing domba agar perbanyakan populasi signifikan yaitu dengan menargetkan beranak tiga kali dalam dua tahun.

pola perkawinan kambing domba (beranak 3x/2 tahun)

pola perkawinan kambing domba (beranak 3x/2 tahun)

Ada tiga fase penentu agar pola ini berjalan dengan baik  yaitu

  • Dalam satu siklus birahi harus sudah terjadi kebuntingan.
  • Fase kebuntingan dengan memberikan asupan nutrisi yang pas dan cukup
  • Masa pasca melahirkan hingga penyapihan dalam waktu 2 bulan

Kedisiplinan  dan keakurasian dalam rangkaian proses reproduksi ini sebagai kuncinya. Jadi jarak antar kelahiran yang diharapkan 8 bulan, apabila dalam dua tahun domba beranak tiga kali dengan litter size (jumlah kelahiran) 2 ekor maka dalam dua tahun ada penambahan 6 ekor kambing domba

beranak 3 kali

beranak 3 kali

Leave a comment »

MEDOKA….Memuliakan dan Sempurnakan Ibadah Qurban

Penyembelihan hewan qurban  merupakan rangkaian ibadah yang tata caranya diatur  dan tentunya dilakukan ditempat baik dan benar. Banyak sekali pedoman penyembelihan hewan qurban  yang dapat diakses baik itu dari swasta, Kementrian Pertanian, Kementrian Agama dan ini sangat membantu dalam tata cara penyembelihan serta penanganannya. Tempat  ideal untuk melaksanakan pemotongan hewan qurban memang di RPH (Rumah Potong Hewan) karena tata cara, fasilitas, dan higienitasnya.

Penyembelihan hewan qurban banyak dilaksanakan pada lingkungan sekitar masjid, dikebun, deket selokan dan lokasi lain yang kurang tepat. Banyak penyembelihan dilakukan diatas selokan, diatas tanah tanpa alas, cukup ironis ini dilakukan dengan mengagungkan asma Allah (namun ditempat itu banyak cemaran). Hal ini dikarenakan masjid yang mempunyai RPH atau yang bekerja sama dengan RPH, terbatas jumlahnya. Kondisi tempat pemotongan akan mempengaruhi higienitas dan kualitas daging, karena sangat dimungkinkan adanya cemaran.

Hal ini berlangsung dari tahun  ke tahun, realitas ini mendorong El Barka dengan menggandeng JULEHA  (Juru Sembelih Halal) mensosialisasikan penyembelihan hewan qurban  yang benar dan tepat. Beriringan dengan program tersebut pada tahap awal diluncurkan sebuah inovasi solutif bernama “MEDOKA”.

Medoka

Meja Potong Domba Kambing

Medoka merupakan  meja potong domba dan kambing portable, alat ini berupa meja (sudah dikondisikan) bisa dilipat dari bahan tahan karat dan perangkat pendukung lain yang terinstal pada meja tersebut. Perangkat ini dirancang dan dibuat sesederhana tanpa mengurangi fungsi serta nilai tambahnya. Medoka selalu diupdate dan upgrade untuk menyempurnakan fungsinya. Langkah ini dilakukan agar dapat diduplikasi oleh panitia pemotongan hewan qurban di seluruh Indonesia. El Barka membagikan  ratusan Medoka ke  beberapa masjid di Indonesia secara gratis agar ibadah qurban semakin sempurna dengan memuliakan hewan qurban.

El barka tebar meja potong

El barka tebar meja potong domba kambing

Medoka sangat mudah digunakan :

  • Siapkan medoka dengan posisi bagian atas meja vertikal
  • Sambungkan dengan kran air dan saluran penampung darah
  • Ambil kambing/domba dari kandang,berdiri sejajarkan dengan posisi meja

medoka  tahap 1.jpg

  • Pasangkan pengikat medoka ke tubuh kambing/domba
  • Tarik dan tekan medoka sehingga posisi kambing terangkat

medoka tahap 2.jpg

  • Pastikan pengunci terpasang dengan benar
  • Ternak siap dipotong

medoka tahap 3.jpg

*Beberapa foto diambil dari konten video Juleha indonesia

https://scontent.cdninstagram.com/vp/968cf21f6b1990ae924318bb878009d3/5D3FE1A9/t50.2886-16/64645169_2281797075402729_4352633730234318848_n.mp4?_nc_ht=scontent.cdninstagram.com

Leave a comment »