Posts tagged pakan

Feedsoft Cloud Formulation

fs16

 

Sebuah aplikasi online untuk membuat pakan ternak, dimana Platform formulasi berbasis web terkemuka di dunia yang memberikan Anda cara mudah untuk membuat dan mengelola umpan online. Setiap orang yang menggunakan, mengelola, menciptakan atau trek pakan ternak secara teratur bisa mendapatkan keuntungan dari menggunakan Feedsoft Cloud Formulasi

Data bahan baku dan perkembangan harga update sehingga perhitungan sisi ekonomi bisa dikendalikan. Basis data yang digunakan adalah basis internasional. Tampilan cukup sederhana sehingga sangat mudah bagi siapapun untuk mengaplikasikannya. Fitur unggulan dengan membuat pakan secara online dengan support data dan keamanan

Feedsoft Cloud adalah perangkat lunak yang Anda akses melalui internet. Berada di Cloud berarti bahwa tidak ada untuk Anda download. Feedsoft selalu di, selalu up to date, dan bekerja pada komputer desktop dan perangkat mobile melalui browser Anda, sehingga formula Anda, nutrisi, dan bahan-bahan yang selalu tersedia. Baca entri selengkapnya »

Comments (1) »

RUFF : Ruminant Feed Formulation

ruff

Usaha peternakan tanpa perhitungan yang detail pasti akan menghasilkan usaha yang berjalan tanpa arah. Pakan menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dan dihitung. Selain dari sisi ekonomis penghitungan pakan, ketersediaan nutrisi untuk ternak baik secara kualitas maupun kualitas perlu dihitung.

Tak seperti komoditas ternak lain (unggas misalnya), komoditas ternak ruminansia (sapi, kambing,domba) relatif tertinggal dalam hal formulasi ransum. Banyak peternak ruminan yang menghitung pakan masih sekedarnya. Paradigma memberi pakan kenyang masih menjadi andalan kecukupan dalam memberi pakan; padahal kenyang ini perlu dijelaskan lebih lanjut berupa kenyang perut dan kenyang nutrisi.

Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pakan Dirjen Peternakan Kementrian Pertanian cukup concern dalam mengedukasi pembuatan pakan ruminansia. RUFF merupakan salah satu software untuk menghitung pakan ruminan oleh pemerintah. Keluaran dari program ini adalah sebuah formula pakan rumiansia yang standar sesuai kebutuhan.

Di samping itu formula tersebut juga menjadi pedoman dalam proses pencampuran pakan untuk membuat/memproduksi pakan. Ketersediaan bahan pakan penyusun pakan sangat bervariasi dalam hal jenis, jumlah, kualitas dan waktu ketersediaannya, oleh karena itu maka kegiatan penyusunan formula pakan dilaksanakan sesuai dengan kondisi bahan pakan yang tersedia pada saat itu, agar selalu dapat diperoleh pakan yang seimbang dan murah. Baca entri selengkapnya »

Comments (3) »

PAKAN TERNAK

Pakan memang menjadi 70-80% dari biaya produksi bahkan lebih dalam usaha peternakan. Paradigma ini terkadang menjadikan peternak menekannya tanpa memperhatikan nutrisi. Misal dengan membuat pakan sendiri secara asal

profeed2vskurus

Salah satu kendala dalam peternakan adalah bagaimana mendapatkan pakan berkualitas dan tepat. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Pakan diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang dikenal dengan istilah kereman. Konsumsi Bahan kering adalah 3% berat badan. Pemberian pakan dilakukan 1-3 kali dalam sehari yaitu pagi sore dan bahkan malam dengan air minum adlibitum.

profeed3

 

Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil optimal dan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan.

BBB

 

 

 

 

Leave a comment »

Bank Pakan, Solusi Tuntas Pakan

silase drum

Indonesia terkenal dengan julukan negara agraris, dimana pertanian masih menjadi andalan dalam sendi kehidupan. Hasil pertanian sudah pasti menghasilkan limbah-limbah, terkadang belum dimanfaatkan. Fakta ini sebenarnya adalah potensi sumber bahan pakan ternak ruminan.

Limbah hasil pertanian ,perkebunan dan agroindustri cukup tersedia di Indonesia, namun potensinya belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak.Dapat diartikan sebagai bahan yang dibuang. Beberapa limbah antara lain jerami padi, tebon jagung, pucuk tebu, rendeng kedelai dll.

silase

 

 

Limbah –limbah pertanian, tersebut berpotensi  tetapi ada beberapa kekurangan

  • Palatabilitas rendah
  • Serat kasar tinggi
  • Daya cerna rendah
  • Tidak awet disimpan

Kondisi bahan yang demikian ini memerlukan kreatifitas kita untuk mengolah.

Kondisi lebih ektrim sering terjadi dimusim penghujan, dimana hijauan pakan ternak melimpah serta sangat kurang dimusim kemarau. Kondisi dan fakta ini menuntut usaha kita menampung dan menyimpan hijauan saat melimpah. Bank pakan menjadi salah satu solusi pengolahan pengawetan hijauan. Pengawetan yang familiar adalah silase.

silase

Proses silase (ensilage) terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen) sehingga prosedur yang dikerjakan harus dapat memacu terjadinya kondisi anaerob dan asam sesingkat mungkin

  • Hijauan awet dlm kondisi asam (pH< 4)
  • Asam yg diharapkan adl ASAM LAKTAT
  • Bakteri asam laktat dapat berkembang bila cukup air (KA ± 65%) & karbohidrat, dalam kondisi an-aerob (hampa udara)

Proses ini mengacu pada:

1.Biasanya diilakukan pada bahan kecernaan rendah biasanya serat tinggi

2.Dilakukan pada saat bahan melimpah

3.Pemilikan ternak banyak,

4.Bahan baku mudah rusak, mengawetkan

5.Kandang diarea pemukiman

Bahan baku sebaiknya berasal dari tumbuhan atau bijian yang segar yang langsung di dapat dari pemanenan, jangan yang telah tersimpan lama

Pemotongan / pencacahan bahan : ukuran sebaiknya sekitar 4 – 5 cm

Jika hendak menggunakan bahan tambahan, maka taburkan bahan tambahan tersebut kemudian aduk secara merata, sebelum di masukan dalam silo

Bahan tambahan yang diberikan merupakan bahan yang mengandung karbohidrat yang siap diabsorpsi oleh mikroba, antara lain :

ACUAN:

Molase (tetes tebu)         : 2,5 kg /100 kg hijauan.

Onggok   : 2,5 kg/100 kg hijauan.

Jagung   : 3,5 kg/100 kg hijauan.

Dedak halus        : 5,0 kg/100 kg hijauan.

Ampas sagu           : 7,0 kg/100 kg hijauanC

aditif

Silase yang baik adalah silase yang disukai ternak.Silase setelah dikeluarkan dari silo sebaiknya langsung diberikan pada ternak, atau bila dijumpai bau menyengat dapat diangin-anginkan sebentar (selama tidak busuk)

Seringkali ada ternak yang tidak suka silase, biasanya kondisi ini disebabkan belum terbiasa mengkonsumsi silase à dengan latihan antara 2 sampai 3 hari umumnya konsumsi ternak dengan silase berjalan normal.

Anda tertarik….kita jual dengan sistem peminjaman drum, seperti sistem gas LPG

BANK PAKAN #Bersama Ben Berkah

File tentang pengolahan bisa didownload disinidisini

 

Comments (7) »