Posts tagged pakan

Merubah Pola Pakan (Catatan Anak Kandang)

Bagaimana merubah? (Catatan anak kandang)….Perubahan pasti menghasilkan dampak, bisa positif bisa negatif.

Perubahan Pola Pakan

Sebagai peternak harapan dari perubahan adalah menghasilkan impact yang positif. Perubahan apa saja?Perubahan pemeliharaan, misal dari ranch ke sistem dikandangkan atau sebaliknya. Perubahan lokasi, misalnya adaptasi cuacaPerubahan pakan, misal pola pemberian pakan, jenis pakanDan perubahan lain dikandang yang terencana untuk produksi lbh baik

.Bagaimana langkahnya?

Perubahan Terjadwal dan Smooth

Wuih…banyak jalan menuju roma…hehehe. Btw gini…merubah hendaknya dilakukan secara perlahan, smooth, slow dengan perencanaan yang jelas. Selanjutnya dilakukan pengamatan dan evaluasi atas tahapan perubahan tadi. Koreksi dan perbaikan sangat mungkin dilakukan hingga ternak menjadi adaptif terhadap perubahan tersebut.

Salam entelemi

Leave a comment »

Pakan dan  Pengaruhnya Pada Susu

Pakan sapi

Pakan sapi

Tak ada keraguan lagi bahwa pakan mempengaruhi  hasil produksi ternak.  Dengan pengaruhnya ini menempatkan pakan sebagai komponen produksi yang paling berpengaruh. Pada ternak perah perubahan pakan yang jelek  seketika mempengaruhi  susu pada saat itu juga, namun perbaikan pakan tidak langsung memperbaiki kualitas susu.

Faktor pakan dan pemberian pakan dalam usaha ternak  terutama ternak perah dapat disimpulkan bahwa :

  • Perubahan tata kelola akan dengan cepat mempengaruhi produksi lemak dan protein
  • Dengan mengubah pakan, depresi lemak susu dapat naik (0,1-1%) dalam waktu 7-21 hari
  • Perubahan protein susu mungkin terjadi antara 3-6 mingu
  • Hampir separuh lemak susu disintesis diambing dari asam asetat dan asam hidroksi butirat

Tata laksana pemberian pakan akan mempengaruhi kadar lemak, pemberian pakan tanpa  hijauan (konsentrat sumber energi tinggi) tidak memungkinkan produksi asam asetat dalam jumlah cukup sebagai prekursor lemak susu. Kondisi ini menyebabkan lemak susu menurun dan komponen gizi lain mengalami kenaikkan. Sebaliknya pakan dengan sedikit energi dengan hijauan yang cukup akan menaikkan kadar lemak susu.

Rasio kritis antara pemberian hijauan dan konsentrat untuk menjaga kadar lemak normal adalah 60 : 40. Namun hal ini masih dipengaruhi banyak sedikitnya hijauan yang dimanfaatkan ternak . mikroba rumen mengubah protein pakan menjadi protein mikroba sebagai sumber utama asam amino esensial yang nantinya digunakan oleh kelenjar ambing untuk mensintesa protein susu.(Trijoko Wisnu Murti.2016. Pasca Panen Susu)

manajemen pakan terhadap kadar lemak dan protein susu

manajemen pakan terhadap kadar lemak dan protein susu

Leave a comment »

Frekuensi Pemberian Ransum/Pakan

frekuensi pemberian pakan

frekuensi pemberian pakan

Tak terbantahkan betapa crusialnya posisi pakan dalam usaha peternakan. Bersimbiosa dengan kualitas bibit dan manajemen akan sangat menentukan hasil produksi ternak. Hal ini berlaku juga pada ternak ruminansia, dengan dominan pakan berserat dan tambahan pakan penguat.

Tuntutan produksi tinggi harus diimbangi dengan kualitas dan kuantitas pakan.  Produktivitas ini ditunjang dari zat gizi dan energi dari pakan yang dikonsumsi.  Banyak kejadian pakan yang diformulasikan sudah bagus namun kemampuan ternak dalam mengkonsumsinya terbatas.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengatur frekuensi pemberian pakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa frekuensi pemberian pakan yang semakin sering akan meningkatkan konsumsi ransum. Sapi perah dara dengan pemberian  ransum delapan (8) kali dalam sehari semalam menunjukkan konsumsi ransum dan pertumbuhan  lebih tinggi dibanding pemberian ransum 2 kali sehari semalam. Campbell menyatakan bahwa pemberian ransum yang lebih sering pada sapi perah laktasi akan

  • Meningkatkan konsumsi ransum
  • Meningkatkan produksi susu
  • Meningkatkan kadar lemak susu

Pola pemberian pakan yang seperti ini selain meningkatkan konsumsi pakan juga akan meningkatkan kecernaan bahan kering. Mc Culllough (1973) domba yang diberikan ransum dari satu kali menjadi empat kali sehari  akan meningkatkan kecernaan bahan kering 3,2% (63,9 -à 67,1%) dan peningkatan penyediaan protein dalam rumen. Dengan semakin meningkatnya kecernaan bahan kering makan akan semakin tersedia zat gizi yang dipergunakan untuk produksi ternak. (Pustaka : Ransum Ternak Ruminansia, Sori Basya Siregar)

Leave a comment »

Manure Scoring

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Memperhatikan ternak dipadang gembala akan membantu petani dan peternak dalam manajemen harian. Pengamatan ini sebagai rambu perhatian akan kondisi ternak terhadap target perfomancenya. Banyak parameter yang dapat digunakan,  misalnya Body Condition Score (BCS) yang sangat familiar. Ada parameter sebelum BCS yang dapat dipergunakan sebagai acuan yaitu Manure Scoring (mengamati kotoran ternak).

Mengamati kotoran ternak  di area padang gembala dapat menghasilkan informasi yang berharga mengenai bagaimana kebutuhan nutrisi ternak dari apa yang telah dimakan, bagaimana keseimbangan nutrisinya dan bagaimana level kualitas nutrisi pakan dipadang gembala. Scoring kotoran sebagian dapat membantu menujukkan ketika terlalu banyak protein yang dimakan, kecukupan serat, bijian tambahan dalam ransum yang tercerna. Contoh Padang gembala dengan rumput berkadar air tinggi (80% atau lebih), rendah serat kasar dan ketika  vegetasi dengan protein yang tinggi dan rendah serat. Ternak yang memakan hijauan yang relatif masih muda akan sering mengeluarkan kotoran encer. Sebaliknya, jika pada rumput dengan vegetasi yang terlalu tua; kotoran ternak akan sangat kaku dan banyak serat tidak tercerna. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »