Archive for April, 2009

Jenis Puyuh Di Indonesia

Burung puyuh termasuk dalam class Aves, ordo Galliformes, famili Phasianide, genus Coturnix dan species Coturnix coturnix (Nugroho dan Mayun, 1990).Burung puyuh yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis Coturnix coturnix japonica yang berasal dari Jepang sehingga sering disebut dengan Japanese Quail (Rasyaf, 2002).
Karakteristik dari jenis Coturnix coturnix japonica adalah:

  1. Bentuk badannya lebih besar disbanding burung puyuh lain, panjang badan sekitar 19 cm, badan bulat, ekor pendek, paruh lebih pendek & kuat, jari kakinya empat buah (3 kedepan dan 1 kebelakan) dengan warna kaki kekuningan.
  2. Pertumbuhan bulu lengkap pada umur 2-3 minggu
  3. Puyuh jantan dewasa: bulu pada kepala dan diatas mata pada bagian alis berwarna putih; bulu punggung berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan garis putih;bulu daerah kerongkongan bervariasi dari warna coklat muda sampai coklat kehitaman; bulu dada berarna merah sawo matang tanpa warna belang.
  4. Puyuh betina dewasa : warna sama dengan jantan, kecuali bulu dadanya berwarna merah sawo matang dengan garis-garis atau belang kehitaman
    Suara yang jantan dewasa lebih keras, sepanjang malam hamper bersuara.
    Berat badan puyuh betina dewasa kira-kira 143 gram dan jantan dewasa 117 gram

Leave a comment »

Potensi Ternak Puyuh Sebagai Alternatif Ternak Unggas

Ternak puyuh mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, tak kalah disbanding unggas lain. Hal ini dikarenakan kemampuan dan sifatnya-sifatnya yang menguntungkan, yaitu

  •  Telur & daging burung puyuh yang khas sehingga menjadi cirri khas khusus yang melekat. Beberapa orang justru mencari daging burung puyuh sebagai sumber bahan pangan dengan citarasa khusus.
  •  Waktu untuk mencapai dewasa kelamin relative singkat (sekitar 42 hari)
  •  Produksi telur yang mencapai 200-300 butir/tahun  Masa penetasan yang singkat yaitu 16 hari
  •  Kebutuhan pakan yang tidak terlalu besar. Kebutuhan burung puyuh dewasa sekitar 14gram/ekor
  •  Kebutuhan tempat pemeliharaan yang ringkas. Kandang puyuh dapat dibuat bertingkat untuk menghemat lokasi., tentunya dengan persyaratan tertentu.
  •  Relatif tahan terhadap penyakit dengan pemeliharaan yang teliti. Suatu kelebihan dan kemudahan beternak pada burung puyuh menjadikannya suatu komoditi ternak yang layak dikembangkan.

Berbekal kesungguhan, keuletan dan ketrampilan dalam pengelolaan akan menjadikan burung puyuh sebagai ternak unggas. alternatif

Comments (4) »

Sistem Mutu ISO (2)

Banyak perusahaan menginginkan adanya peningkatan mutu dan telah mencurahkan berbagai upaya untuk mewujudkan keinginannya. Akan tetapi upaya-upaya ini sering lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan inspeksi serta memperbaiki cacat dan kegagalan selama proses produksi. Kegiatan inspeksi saja tidak dapat membangun mutu kedalam suatu produk. Mutu harus dirancang dan dibentuk kedalam produk. Kesadaran mutu harus dimulai pada tahap sangat awal yaitu gagasan konsep produk, setelah persyaratan-persyaratan konsumen diidentifikasi. Kesadaran upaya membangun mutu ini harus dilanjutkan melalui berbagai tahap pengembangan dan produksi, sampai setelah pengiriman produk kepada konsumen untuk memperoleh umpan balik.

Sistem mutu dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh tugas yang berkaitan dengan mutu, mengalokasikan tanggung jawab dan membangun hubungan kerjasama dalam perusahaan. Sistem mutu juga dimaksudkan untuk membangun mekanisme dalam rangka memadukan semua fungsi menjadi suatu sistem yang menyeluruh. Suatu sistem jaminan mutu harus bersifat transparan sehingga kedua belah pihak baik perusahaan maupun para pelanggan secara jelas dapat mengetahui bagaimana perusahaan berniat memastikan bahwa produknya akan memenuhi semua persyaratan mutu. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Sistem mutu menurut ISO

Sistem mutu menurut ISO

1. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh produk atau jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ditentukan (tersurat) maupun yang tersirat;

2. Kebijakan Mutu adalah keseluruhan maksud dan tujuan organisasi (perusahaan) yang berkaitan dengan mutu yang secara formal dinyatakan oleh pimpinan puncak;

3. Manajemen Mutu adalah seluruh aspek fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu yang telah dinyatakan oleh pimpinan puncak;

4. Pengendalian Mutu, teknik-teknik dan kegiatan-kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu. Pengendalian mutu meliputi monitoring suatu proses, melakukan tindakan koreksi bila ada ketidaksesuaian dan menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada tahapan rangkaian mutu yang relevan untuk mencapai efektivitas yang ekonomis;

5. Jaminan Mutu, adalah seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan (jaminan) yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan tertentu.

Leave a comment »